Mohon tunggu...
Kesia Tloim
Kesia Tloim Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korupsi dan Tantangan Tata Kelola Pemerintahan di Indonesia

24 Juni 2025   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2025   11:53 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan
    Korupsi telah menjadi salah satu persoalan paling serius yang dihadapi Indonesia sejak lama. Praktik korupsi tidak hanya terjadi pada level pusat, tetapi juga merambah hingga ke tingkat daerah. Hal ini berdampak negatif terhadap tata kelola pemerintahan yang seharusnya berjalan secara transparan, akuntabel, dan responsif. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan yang melibatkan semua elemen bangsa, termasuk pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat sipil.
 
1. Pengertian Korupsi dan Tata Kelola Pemerintahan
Korupsi merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu, yang umumnya berkaitan dengan keuangan atau sumber daya negara. Sementara itu, tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) mencakup prinsip-prinsip transparansi, partisipasi, akuntabilitas, efektivitas, dan supremasi hukum.
 
2. Bentuk dan Dampak Korupsi di Indonesia
Bentuk-bentuk korupsi di Indonesia sangat beragam, seperti suap, penggelapan anggaran, nepotisme, hingga gratifikasi. Korupsi berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan publik, kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara, serta memperlambat pembangunan. Misalnya, proyek infrastruktur yang dikorupsi seringkali menghasilkan bangunan berkualitas buruk dan tidak bertahan lama.
 
3. Upaya Penanggulangan Korupsi dan Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
Pemerintah Indonesia telah membentuk lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ombudsman, dan menerapkan sistem e-government untuk mengurangi interaksi langsung antara aparat dan masyarakat, yang rawan korupsi. Selain itu, pendidikan antikorupsi juga mulai diperkenalkan di sekolah dan perguruan tinggi sebagai upaya membangun budaya integritas sejak dini.
 
4. Peran Masyarakat dan Media
Masyarakat memiliki peran penting dalam pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Melalui partisipasi publik, seperti pelaporan kasus korupsi dan keterlibatan dalam forum-forum kebijakan, masyarakat dapat menjadi agen perubahan. Media juga turut berperan dalam menyebarkan informasi serta mengungkap kasus-kasus korupsi yang tersembunyi dari pantauan hukum.
 
Penutup
Korupsi merupakan tantangan serius yang harus dihadapi dengan komitmen kuat dari seluruh elemen bangsa. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga soal moral dan budaya yang harus dibangun bersama. Melalui kerja sama antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berpihak kepada rakyat.
 
Daftar Pustaka
1.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (2023). Laporan Tahunan KPK 2023. Jakarta: KPK.
2.UNDP. (1997). Governance for Sustainable Human Development. New York: United Nations Development Programme.
3.Dwiyanto, A. (2008). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
4.Prasetyo, T. (2021). Korupsi di Indonesia: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Prenadamedia Group.
5.Transparency International. (2023). Corruption Perceptions Index 2023. https://www.transparency.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun