Mohon tunggu...
Kerishna MW
Kerishna MW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

unknown

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila sebagai Sistem Etika

24 November 2021   21:57 Diperbarui: 24 November 2021   22:20 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Blitar, Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik buruknya pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan. Kelima nilai tersebut menentukan perilaku manusia Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Sedangkan nilai-nilai Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam realitas sosial, agama, dan budaya bangsa Indonesia, pada kenyataannya nilai-nilai Pancasila juga bersifat universal dan dapat diterima oleh siapa saja dan oleh siapa saja. waktu.


1. Nilai pertama adalah ketuhanan.
Secara hierarki, nilai ini bisa disebut nilai tertinggi karena termasuk nilai mutlak. Semua nilai bagus berasal dari nilai ini. Suatu perbuatan baik dianggap baik jika tidak bertentangan dengan nilai-nilai, aturan-aturan, dan hukum-hukum Allah.


2. Nilai kedua adalah kemanusiaan.
Suatu tindakan dianggap baik jika sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip dasar nilai kemanusiaan Panchasila adalah keadilan dan kesopanan. Keadilan membutuhkan keseimbangan antara jasmani dan rohani, jasmani dan rohani. Sedangkan kesantunan menunjukkan keunggulan seseorang atas makhluk lain seperti tumbuhan, hewan dan benda mati.
Konsekuensinya, tindakan dianggap baik jika sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan berdasarkan konsep keadilan dan kesopanan, yang bersumber dari nilai-nilai kemanusiaan yang melahirkan nilai-nilai moral seperti gotong royong, penghargaan, kerja sama, dan lain-lain.


3. Nilai ketiga adalah persatuan.
Suatu tindakan dikatakan baik jika dapat mempererat persatuan dan kesatuan. Karena sangat mungkin seseorang seolah-olah mendasarkan tindakannya atas nama agama, tetapi jika tindakan tersebut dapat merusak persatuan dan kesatuan, maka pandangan etis Pancasila bukanlah hal yang baik.


4. Nilai keempat adalah kerakyatan.
Ada nilai lain yang sangat penting dalam kaitannya dengan demokrasi, yaitu nilai kearifan dalam berpikir. Kata hikmat/hikmat difokuskan pada perbuatan yang mengandung nilai tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas tidak serta merta kalah dari mayoritas. Dengan demikian, suatu tindakan belum tentu baik jika disetujui/bermanfaat bagi banyak orang. Namun, tindakan itu baik jika didasarkan pada pemikiran berdasarkan konsep kebijaksanaan.


5. Nilai kelima adalah keadilan.
Nilai keadilan dalam sila kelima lebih menitikberatkan pada konteks sosial. Suatu tindakan dianggap baik jika sesuai dengan prinsip keadilan bagi masyarakat secara keseluruhan. Menurut Kohl berg, keadilan adalah kebajikan utama setiap orang dalam masyarakat. Keadilan mengandaikan satu sama lain sebagai mitra yang bebas dan setara. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai - nilai pancasila yang terkandung di dalamnya terdapat nilai -  nilai yang ada tidak hanya mendasar, tetapi juga nilai - nilai yang realistis dan nilai -- nilai yang aplikatif.
 
Jika kajian aksiologis mengatakan bahwa keberadaan nilai mendahului fakta, maka nilai pancasila adalah nilai ideal yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia, yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan.

Pancasila, sebagai sistem etika yang diciptakan oleh para pendiri negara, memang bermanfaat bagi pemersatu bangsa Indonesia. Kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos dan ethicos. Ethos sendiri berarti kebiasaan atau tabiat, sedangkan ethikos berarti akhlak atau perbuatan baik. Jadi, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), etika adalah ilmu yang menjelaskan apa yang baik dan apa yang buruk, serta masalah-masalah yang berkaitan dengan hak dan kewajiban moral (moralitas).

Tidak demikian halnya dengan James J. Spillane yang mengatakan bahwa etika adalah pertimbangan perilaku manusia sebelum mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai moral. Jadi, secara umum, etika adalah pedoman atau aturan dalam kehidupan manusia, yang selalu didasarkan pada nilai-nilai moral.

Aliran etika
Di sekolah etika ini terdapat 3 jenis etika, yaitu etika keutamaan, etika teleologis dan etika deontologis. Penjelasan masing-masing mazhab etika terdiri dari 3 jenis, yaitu:
1. Etika keutamaan atau etika keutamaan, studi tentang keutamaan atau keutamaan, artinya perbuatan baik atau buruk seseorang. Etika ini akan menentukan bagaimana seharusnya seseorang berperilaku dengan baik.
2. Etika teleologis adalah etika yang menyatakan bahwa hasil suatu tindakan moral menentukan nilai suatu tindakan dan bertentangan dengan kewajiban. Aliran etis ini berfokus pada konsekuensi atau hasil seperti hedonisme.
3. Etika deontologis adalah teori etika yang memandang kewajiban moral sebagai benar, tidak terkait dengan konsekuensi dan tujuan.

Pancasila sebagai sistem etika
Indonesia menggunakan Pancasila sebagai sistem etika berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Kelima sila tersebut berfungsi sebagai sistem aturan atau pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dalam kehidupan sehari-hari.

Sila pertama berupa nilai-nilai spiritual yang mengandung dimensi moral, mengingatkan manusia untuk selalu berada di sisi Yang Maha Tinggi sesuai dengan agamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun