Mohon tunggu...
Keren MV
Keren MV Mohon Tunggu... Jurnalis - Setiap Goresan Memiliki Arti

Menulis itu Ibarat Menciptakan Dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasus Perundungan Marak Terjadi, Apa yang Salah?

9 September 2021   16:05 Diperbarui: 9 September 2021   16:08 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata bully dalam Bahasa Indonesia adalah perundungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti kata bully adalah rundung, sedangkan bullying adalah perundungan. Menurut KBBI edisi ke-5, kata rundung memiliki arti mengganggu, mengusik terus menerus dan menyusahkan. 

Perundungan bisa terjadi terhadap siapa saja, mulai dari anak kecil, remaja, orangtua maupun anak yang baru lahir. Mungkin yang awalnya hanya sebagai candaan. 

Candaan atau guyonan biasanya membuat orang tertawa. Namun jika candaan itu dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang yang mengakibatkan ketidaknyamanan, apakah itu masih dibilang Candaan?

Salah satu kasus, yang di lansir dari Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Kasus "Bullying" di Sejumlah Daerah, Dibanting ke Paving, Amputasi hingga Korban Depresi Berat", seperti kasus perundungan (bullying) masih marak terjadi di dunia pendidikan di Indonesia. 

Kasus terakhir yang mencuat, seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya di sekolah. Akibat tindakan teman-temannya, jari tengah MS harus diamputasi. 

Melansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, bullying adalah situasi di mana penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang. 

Praktik bullying dikelompokkan menjadi bullying fisik (berupa tindakan fisik), bullying verbal (olok-olokan, ejekan) maupun bullying mental (mendiamkan, mengucilkan).

Kasus di atas, satu dari banyaknya kasus yang ada, bagaimana sikap kita untuk menyadari bahwa mengejek, menghina, mengkucilkan itu tindakkan yang tidak baik sudah termasuk bully. Apalagi jaman sekarang perundungan di kemas dalam candaan, yang anehnya korbannya malah di anggap baper ketika menolak untuk di bully. 

Dan dianggap hal yang wajar dan biasa, hemm, ketika lidah tidak mempunyai tulang, mulut ini terlalu gampang menghina, mengejek. Dan parahnya dampak perundungan itu bisa sampai bunuh diri.

Saya berharap Pemerintah untuk lebih memberikan edukasi kepada masyarakat mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah hingga masyarakat umum, dampak dari perundungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun