Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Pimpinan Mengapa Terjadi Gesekan?

4 Mei 2018   01:25 Diperbarui: 4 Mei 2018   01:45 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belum lama berselang dilakukan pendeklarasian Capres yang disebutkan oleh koalisi empat partai. Namun kemudian diberitakan bahwa koalisi tersebut belum final dan petinggi partai yang disebutkan tadi menimang nimang capres lain. Yang lebih menarik lagi, seorang kader partai berkampanye untuk kader partai lain yang sedang bersaing merebutkan kursi no 1 propinsi.

Selain itu, seorang pemuka agama menghimbau agar jangan  menggunakan agama untuk kepentingan politik, tapi faktanya ada beberapa partai yang berbasis agama  dan berlogo Ka`bah pula, kiblat umat Islam. 

Apakah himbauan semacam ini karena adanya Aksi 212 yang efektif mengumpulkan massa menentang Ahok? Aksi massa Islam ini bisa jadi dikhawatirkan akan menjadi batu sandungan kelompk nasionalis dalam persaingan politik yang berkembang seperti saat ini sehingga dipandang perlu menghimbau agar tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik?

Adalah Machiavelli yang pertama kali mendiskusikan fenomena sosial  politik tanpa merujuk pada sumber-sumber etis ataupun hukum. Inilah  pendekatan pertama yang bersifat murni scientific terhadap politik. Bagi  Machiavelli, politik hanya berkaitan dengan satu hal semata, yaitu  memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Hal lainnya, seperti agama dan  moralitas, yang selama ini dikaitkan dengan politik sesungguhnya tidak  memiliki hubungan mendasar dengan politik, kecuali bahwa agama dan moral  tersebut membantu untuk mendapat dan mempertahankan politik.

Keahlian yang dibutuhkan untuk mendapat dan melestarikan kekuasaan  adalah perhitungan. Seorang politikus mengetahui dengan benar apa yang  harus dilakukan atau apa yang harus dikatakan dalam setiap situasi.

Machiavelli mendifinisakan bahwa hukum yang baik dan tentara yang baik  merupakan dasar bagi suatu tatatan sistem politik yang baik. Namun  karena paksaan dapat menciptakan legalitas, maka dia menitikberatkan  perhatian pada paksaan. Karena tidak akan ada hukum yang baik tanpa  senjata yang baik. Dengan kata lain, hukum secara keseluruhan bersandar pada  ancaman kekuatan yang memaksa.

Pandangan Marchievelli ini telah mengispirasi para politikus dibelahan dunia manapun, rakyat dihadapkan pada hukum dan senjata untuk memaksa rakyat tunduk.  Seperti pada aksi 212, kasus hukum yang mengikuti aksi 212 tersebut masih bergulir, PA 212 yang belum lama berselang bertemu Jokowi untuk meminta penghentian kriminilasi terhadap ulama paling tidak sebagai gambaran  membenarkan pemikiran Marchiavelli tersebut.

Dalam politik liberal segala cara untuk memenangi persaingan adalah hal yang lumrah, sekalipun ada larangan, penggunaan uang tetap marak terjadi dan beresiko ditangkap KPK bukanlah halangan. Beberapa calon kepala daerah harus meringkuk dalam tahanan KPK  oleh adanya budaya uang dalam menjaring suara.  Menggunakan agama untuk mempengaruhi pandangan politik, kalau hal ini menguntungkan akan sulit dicegah. 

Kalau kita tengok sejarah bangsa ini, masuknya ajaran Islam telah menjadikan ajaran ini menjadi hukum negara sehingga bertumbuhan kerajaan kerajaan Islam yang menghapus kerajaan kerajaan Hindu. Kedatangan bangsa eropa yang mampu mengusai wilayah kerajaan kerajaan nusantara tak serta merta dapat merubah ideologi bangsa ini. 

Agama Islam menjadi simbol perjuangan rakyat melawan pendudukan bangsa asing ini hingga kedatangan Snouck Horgronge yang  menciptkan politik etis dengan merangkul kaum ningrat dan pemuka agama sebagai pegawai pemerintahan kolonial. Penggunaan nama keluarga ningrat menjadi sebuah kewajiban menggantikan nama yang berbau Islam dan memberikan fasilitas pendidikan eropa. Namun belakangan dari keluarga yang dirangkul oleh pemerintah kolonial ini memunculkan gerakan nasionalis.

Gerakan nasionalis inilah yang mempelopori kemerdekaan Indonesia yang bercorak sekular. Corak ini bukan berarti diterima begitu saja oleh golongan Islam hingga  tercipta sebuah kompromi yang dikenal sebagai piagam Jakarta. Ini sebagai bukti bahwa golongan Islam dapat menerima sebuah negara kesatuan yang bercorak sekular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun