Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Persekusi Itu Apa?

2 Mei 2018   14:34 Diperbarui: 2 Mei 2018   14:41 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih hangat pemberitaan di media peristiwa yang oleh media disebut persekusi dan intimadasi. Berita tersebut sangat menggelitik dan penuh tanda tanya yang mendorong saya mencari definisi persekusi. Wakapolri Komjen Syafruddin angkat bicara soal adanya dugaan intimidasi  saat Car Free Day, Minggu (29/4). Ia mengimbau massa yang berbeda  pendapat tak bertemu di ruang publik untuk menghindari gesekan. 

Kalau dicermati arti kata persekusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) yaitu pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas.  Memerkusi artinya menyiksa, menganiaya: tanpa memikirkan lagi keadilan atau kemanusiaan, mereka ~ lawan politiknya bagai iblis.

Menonton videonya yang viral yang disebut media sebagai dugaan persekusi, seorang lelaki lebih tepatnya diolok olok sambil mengacungkan uang kearah lelaki tersebut dan tampak seorang Ibu sedang marah kepada sekelompok orang berkaus tagar 2019 ganti presiden.

Video tersebut sama sekali tidak terlihat seperti yang dimaksud  arti persekusi  yang didefinisikan dalam KBBI, lebih tepatnya "persekusi" yang menjadi pemberitaan media tersebut adalah versi media yaitu mengolok2 sambil tertawa tawa dan mengacungkan uang kepada seseorang atau sekelompok orang yang dibalas dengan tindakan kemarahan sambil bertanya menyebut agama tertentu kepada kelompok orang yang mengolok olok.

Opinipun menyebar telah terjadi persekusi terhadap seorang ibu dan intimidasi melalui medsos ysng isinya  " Ibu harus paham  situasinya kalau nggak mau ribut, copot kausnya biar anaknya tenang".

Mediapun memberitakan Organisasi atau lebih tepat sebuah kelompok simpatisan diberitakan bersikap bijak menanggapi peristiwa yang dalam arti harfiah menurut KBBI adalah perbuatan kejam dan sewewenag wenang.  Disengaja atau tidak, berita media yang dikembangkan adalah menaikan citra satu kelompok dan menudutkan kelompok lainnya. 

Media yang tidak berimbang dalam pemberitaan tersebut justru akan memancing lebih luas lagi pemakai kaus yang disudutkan media. Setelah pemberitaan tersebut, Tagar #2019GantiPresiden.  juga muncul dalam bentuk kaus dan  spanduk pada perayaan hari buruh atau May Day pada Selasa (1/5). Karena  wilayah aksi yang lebih luas, penggunaan atribut dengan tagar ini juga  lebih banyak dibanding di Car Free Day. 

Sehingga tak pelak lagi, peristiwa gesekan di CFD itu telah menjadi komoditas politik yang pada akhirnya memancing lebih banyak lagi turun kejalan secara langsung dua kelompok yang berseberangan tersebut. Sebuah peristiwa olok2 dengan mengacungkan uang, dimata media menjadi persekusi, sebuah penyesatan makna dari peristiwa yang terjadi sesungguhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun