Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Strategi dalam Mengasuh Anak itu Perlu!

19 September 2018   17:42 Diperbarui: 19 September 2018   17:49 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gracefullifecoaching.com)

"Bertakwalah kepada Allah dan perlakukan anak-anakmu dengan adil" (H.R. Bukhari)

Layaknya suatu resep masakan yang membutuhkan usaha untuk membuatnya menjadi enak, mengasuh anak pun juga memerlukan strategi tersendiri untuk mengarahkan anak pada hal baik yang orang tua harapkan. Wawasan mengenai bagaimana orang tua mengasuh dan mendidik anak, dirasa sangat perlu orang tua pahami.

Apalagi di zaman yang serba instan ini, quality time antar anggota keluarga juga terasa semakin instan. Bagaimana tidak? Misalnya saja, dalam hal kegiatan mengasuh anak. Kebanyakan para orang tua sekarang menetapkan paradigma "selama anak tidak menangis, maka itu baik". Contoh sederhananya adalah membiarkan anak asyik dengan gadgetnya. Hal ini sangat sering saya jumpai, dimanapun dan kapanpun itu.

Alhasil, quality time yang selalu tercipta hanya sebatas orang tua mendapatkan jeda tanpa anak yang rewel, dan anak yang mendapat kesenangan sesaatnya. Padahal pada hakikatnya, quality time berarti waktu yang berkualitas. Waktu yang berkualitas, berarti waktu tersebut mempunyai dampak positif yang bersifat jangka panjang bagi kedua belah pihak.

Jadi, seharusnya quality time yang tercipta mempunyai kenangan dan nilai pelajaran tersendiri, bukan hanya keuntungan dan kesenangan sesaat yang diciptakan dengan instan.

Strategi dalam mendidik serta mengasuh anak, perlu untuk mengubah berbagai paradigma yang selama ini disalah artikan. Kepahaman dalam mengasuh si kecil, juga akan mendatangkan kebahagiaan tersendiri dalam rumah tangga. Berikut ini beberapa hal yang perlu orang tua perhatikan dalam menerapkannya :

Berilah contoh konkrit, jangan hanya memerintah

Menurut teori Montessori, anak diibaratkan seperti spons. Spons yang menyentuh air, otomatis akan menyerap airnya kedalam. Namun tidak hanya menyerap, spons juga dapat mengeluarkannya kembali. Persis seperti karakteristik anak yang mudah untuk meniru apa yang ia lihat, lalu mempraktikkannya.

Ikhtiar dalam membentuk pribadi anak yang baik, hendaknya diawali dari orang tua. Pemberian perintah yang kaku, justru dapat memberikan dampak negatif bagi anak. Terkadang, memberikan perintah tanpa contoh hanya akan membuat anak enggan untuk menurut. Maka, alangkah baiknya jika orang tua membiasakan hal baik kepada anak dengan contoh yang nyata.

Jadilah pendengar yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun