Tadi sore, saya mendapat pesan Whatsapp dari grup keluarga. Kakak saya menginformasikan bahwa bank BRI Unit Ngadiluwih Kabupaten Kediri, sedang bermasalah. Pasalnya, belasan nasabah menyatakan kehilangan jutaan rupiah di tabungannya, padahal yang bersangkutan tidak merasa melakukan transaksi.
Rata-rata nasabah yang menjadi korban ini kehilangan uang dengan nominal 500 ribu sampai jutaan rupiah. Bahkan seseorang yang dikenal kakak saya mengaku kecolongan hingga 10 juta rupiah.
Kantor Bank BRI yang berada di Ngadiluwih itu alhasil ramai dikerumuni nasabah. Mereka memprotes dan ingin mencari tahu mengenai adanya kejadian yang tidak menyenangkan ini.
Awalnya saya ragu, apakah berita ini benar ataukah hanya hoaks yang seringkali beredar di khalayak. Iseng saya searching di kolom pencarian dengan keyword "BRI". Dan ternyata benar, berita utama yang terpampang memang persis seperti yang dikatakan kakak saya.
Dilansir oleh Kompas (Senin 12/03), belasan nasabah mengaku mendapat pemberitahuan mengenai penarikan sejumlah uang dari rekening tabungannya. Pemberitahuan ini didapat dari pesan teks melalui ponsel dan ada juga yang langsung melakukan pengecekan ke Bank BRI.
Para korban akhirnya berbondong-bondong menuju Kantor BRI Unit Ngadiluwih untuk meminta penjelasan. Raibnya uang di tabungan ini dirasa aneh karena nasabahnya sendiri tidak pernah melakukan penarikan uang dalam waktu dekat.
Berita ini dengan cepat menjamur di media sosial. Akhirnya, para nasabah pun berbondong-bondong menuju bank BRI untuk melakukan pengecekan. Hal itu membuat Kepolisian Sektor Ngadiluwih turun tangan untuk mengamankan lokasi.
Pihak bank BRI Ngadiluwih sendiri menyatakan akan mengganti jumlah uang yang hilang. Sementara itu, pihak bank BRI Cabang Kediri sudah menerima laporan mengenai hal ini. Raibnya tabungan nasabah secara misterius ini, untuk sementara diduga karena danya aktivitas skimming dan saat ini sudah ditangani oleh BRI pusat.