Mohon tunggu...
Mas Riyanto Riadi
Mas Riyanto Riadi Mohon Tunggu... Penulis

Belajar dan terus belajar adalah kunci utama dalam mencapai sebuah kesuksesan hakiki

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 Kebiasaan Anak Indonesia, Lebih Dari Sekedar Lomba

23 April 2025   20:22 Diperbarui: 23 April 2025   20:22 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Indonesia Gemar Belajar

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Lebih dari Sekadar Lomba, Ini Tentang Masa Depan Bangsa. Di tengah arus perubahan kebijakan pendidikan yang silih berganti, satu hal yang tetap menjadi landasan adalah nilai-nilai karakter yang kuat. Salah satunya tertuang dalam gerakan "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat"---sebuah program yang bukan hanya sekadar ajang lomba, tapi cermin dari harapan masa depan pendidikan Indonesia.

Sejak Abe Mukti dilantik menjadi Menteri Pendidikan, berbagai terobosan terus bergulir. Mulai dari gagasan Rumah Pendidikan, peluncuran Senam Anak Indonesia Hebat, hingga kebijakan-kebijakan baru yang menghapus atau merevisi program-program sebelumnya seperti Sekolah Penggerak. Entah ini bentuk evaluasi, rebranding, atau penyelarasan visi, hanya mereka yang menggagas yang paham. Namun satu hal yang pasti: perubahan adalah keniscayaan, dan adaptasi adalah kunci.

Sebagai guru, kita tidak boleh hanya jadi penonton. Kita harus menjadi bagian dari arus---menerjemahkan setiap kebijakan menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Dan melalui lomba yang diadakan oleh Ditpsd---direktorat yang berada di bawah Kementerian Pendidikan---kita diajak untuk kembali menyentuh inti dari pendidikan: membangun karakter dan menumbuhkan semangat belajar melalui kegiatan kreatif dan menyenangkan.

Tujuh kebiasaan ini bukan sekadar daftar rutinitas. Ia adalah nilai-nilai yang membentuk generasi hebat---yang menghargai waktu, gemar membaca, cinta kebersihan, taat beribadah, peduli sesama, cinta lingkungan, dan aktif berkarya. Jika benar-benar dihayati dan dipraktikkan, kebiasaan ini bisa menjadi fondasi kuat dalam membentuk karakter anak-anak bangsa.

Harapannya, lomba ini bukan hanya menjadi seremonial tahunan yang ramai sesaat lalu sunyi kembali. Tapi benar-benar menjadi alat refleksi, pemantik kolaborasi, dan media berbagi inspirasi antar pendidik, siswa, dan masyarakat.

Karena pendidikan sejati tak hanya soal kurikulum dan kebijakan, tapi soal bagaimana rasa, makna, dan harapan tumbuh dalam setiap insan yang terlibat di dalamnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun