Mohon tunggu...
Muhammad Hamdan
Muhammad Hamdan Mohon Tunggu... 22107030066_Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Menjadikan lini masa sebagai forum terbuka

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bahaya Chat GPT pada Pendidikan: Tantangan dan Implikasi yang Perlu Diperhatikan

31 Mei 2023   22:11 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:13 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Photo: MMD Creative/shutterstock)

Dalam era teknologi digital yang semakin maju, kehadiran Chat GPT sebagai asisten bahasa telah membawa dampak signifikan pada berbagai bidang, termasuk pendidikan. Chat GPT adalah singkatan dari "Chat-based Generative Pre-trained Transformer", yang merupakan model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini menggunakan arsitektur transformer, terutama berdasarkan GPT-3.5, yang dilatih menggunakan metode pembelajaran mesin yang tidak diawasi pada volume besar data teks. Tujuan utama Chat GPT adalah untuk menghasilkan teks yang terlihat seperti manusia saat berinteraksi dengan pengguna melalui percakapan chat. 

Meskipun Chat GPT memiliki potensi untuk meningkatkan pengalaman belajar dan mengatasi beberapa tantangan dalam pendidikan, perlu diakui bahwa ada bahaya yang terkait dengan penggunaannya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bahaya Chat GPT pada pendidikan, termasuk kemungkinan ketergantungan, kekurangan interaksi sosial, keaslian informasi, dan ketidakmampuan dalam pembelajaran yang mendalam. Mari kita simak informasi berikut;

1. Ketergantungan pada Chat GPT
Salah satu bahaya yang perlu diperhatikan adalah ketergantungan pada Chat GPT dalam proses pembelajaran. Dengan mudahnya akses ke informasi dan bantuan segera dari Chat GPT, siswa dapat menjadi terlalu bergantung padanya. Hal ini dapat mengurangi kemampuan mereka dalam berpikir kritis, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Ketika Chat GPT menjadi sumber utama informasi, siswa dapat kehilangan kemampuan untuk mencari dan memverifikasi sumber informasi secara independen. Daripada kehadiran Chat GPT juga menadi ancaman bahaya untuk kemajuan system Pendidikan dimasa mendatang apabila ketergantungan itu tidak dapat terhindarkan atau setidaknya terdapat system yang mampu mendeteksi penggunaan AI ini

2. Kekurangan Interaksi Sosial
Interaksi sosial yang sehat dan beragam merupakan komponen penting dalam pengalaman pendidikan yang efektif. Namun, Chat GPT tidak dapat menggantikan interaksi antara siswa dan guru, maupun antara siswa dengan sesama. Penggunaan yang berlebihan dari Chat GPT dapat mengarah pada isolasi sosial, kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, dan kesulitan dalam bekerja dalam tim. Siswa juga dapat kehilangan peluang untuk belajar dari perspektif yang berbeda dan mengembangkan keterampilan interpersonal yang penting untuk kehidupan di luar ruang kelas.

3. Keaslian Informasi
Dalam era informasi digital, penting untuk memiliki kemampuan dalam membedakan informasi yang valid dan akurat dari yang palsu atau salah. Chat GPT, meskipun canggih, masih memiliki keterbatasan dalam memastikan keaslian dan validitas informasi yang diberikan. Terkadang, Chat GPT dapat memberikan informasi yang tidak akurat, tidak terverifikasi, atau bahkan menyesatkan. Jika siswa terlalu mengandalkan Chat GPT sebagai sumber informasi tunggal, mereka dapat terjebak dalam persepsi yang salah atau memperluas informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya memverifikasi informasi dari sumber yang dapat dipercaya.


4. Kurangnya pemahaman konteks
Chat GPT mungkin menghasilkan tanggapan yang sesuai secara grammatical, tetapi tidak selalu dapat memahami konteks atau tujuan percakapan secara mendalam. Ini dapat menyebabkan tanggapan yang tidak relevan atau tidak membantu bagi siswa. Pemahaman konteks yang terbatas juga dapat membuat sulit bagi model untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan secara tepat

5. Ketidakmampuan dalam Pembelajaran yang Mendalam
Pembelajaran yang mendalam melibatkan pemahaman yang mendalam, analisis kritis, sintesis, dan penerapan konsep. Namun, Chat GPT cenderung memberikan jawaban langsung dan instan tanpa melibatkan proses berpikir yang mendalam. Ketika siswa terlalu mengandalkan Chat GPT untuk menjawab pertanyaan mereka, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menganalisis secara mandiri. Mereka juga dapat melewatkan proses pembelajaran yang penting untuk pemahaman yang mendalam dan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Meskipun Chat GPT memiliki manfaat dan potensi dalam pendidikan, ada bahaya yang perlu diperhatikan. Ketergantungan pada Chat GPT dapat menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis dan mandiri. Kekurangan interaksi sosial dapat menghambat perkembangan keterampilan interpersonal dan kolaboratif. Keaslian informasi juga menjadi masalah ketika siswa tidak mampu memverifikasi sumber informasi. Selain itu, ketidakmampuan dalam pembelajaran yang mendalam dapat terjadi jika siswa hanya mengandalkan jawaban instan dari Chat GPT. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dampak dan mengintegrasikan penggunaan Chat GPT dengan bijak, sehingga memastikan bahwa pengalaman pendidikan tetap holistik, beragam, dan mendorong pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan yang sukses.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun