Mohon tunggu...
BIDANG KEILMUAN
BIDANG KEILMUAN Mohon Tunggu... Lainnya - HMD IESP FEB UNDIP

Bidang Keilmuan merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomika dan Studi Pembangunan yang bergerak di bidang kajian dan diskusi aktif terhadap dinamika ekonomi dan memiliki fungsi fasilitator untuk memfasilitasi pengembangan prestasi akademik mahasiswa IESP FEB UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Money

Efisiensi Perbankan dalam Pandemi Covid-19 di Indonesia

5 Juli 2020   19:51 Diperbarui: 6 Juli 2020   02:36 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Daffa Rizqi Prayudya (IESP 2016)

       Lembaga keuangan khususnya perbankan merupakan lembaga intermediasi yang memiliki fungsi sebagai perantara antara pihak pemilik uang lebih dan membutuhkan uang. Pentingya peran perbankan memberikan konsekuensi bahwa lembaga keuangan harus efisien di dalam menjalankan usahanya. Inefisiensi perbankan memiliki dampak sistemik di dalam perekonomian. Dampak sistemik merupakan konsekuensi dari interkonektivitas yang kuat antar lembaga. Asian Financial Crisis yang terjadi pada tahun 1997-1998 merupakan salah satu contoh peristiwa atas inefisiensi perbankan. Peristiwa tersebut menyebabkan Indonesia mengalami krisis moneter. Krisis moneter memberikan shock yang menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi negatif pada tahun 1998 (Lihat pada Gambar 1) . Krisis tersebut menyebabkan sebanyak 16 bank dilikuidasi untuk mencegah meluasnya risiko sistemik. Memburuknya kesehatan perbankan tersebut diperparah dengan pengelolaan manajemen utang luar negeri yang tidak hati - hati dan tidak melakukan lindung nilai (Bank Indonesia, 2010)

Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994-2000
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994-2000

Sumber : Data BPS diolah penulis

       Sejak awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan pandemi Covid-19. Negara - negara di Asia Tenggara seperti Indonesia juga terkena dampak negatif pandemi tersebut (ASEAN, 2020).  Dampak negatif pandemi tersebut menyebabkan terganggunya supply chain, daya beli masyarakat, dan penurunan produktivitas perusahaan. Hal tersebut menyebabkan perbankan menghadapi risiko kredit akibat dari potensi gagal bayar para debitur tersebut. Risiko tersebut berpotensi menyebabkan perbankan menjadi inefisien dan menjadi bank yang gagal. Kegagalan bank dapat menyebabkan risiko sistemik di tengah-tengah pandemi ini. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti bank -- bank mana saja yang efisien di tengah pandemi ini. Sehingga kita dapat mengetahui gambaran atas perbankan di Indonesia

Teori Produksi dan Konsep Efisiensi

       Teori ekonomi menjelaskan bahwa perusahaan memerlukan pengelolaan yang baik ketika melakukan produksi. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan yaitu mengubah input menjadi output (Pindyck dan Rubinfeld, 1996) .Salah satu pengembangan teori produksi adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi produksi Cobb-Douglas banyak digunakan untuk mewakili hubungan antara output dengan input (Tan, 2008). Persamaan tersebut terdapat elastisitas output dari input menggambarkan teknologi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut Fungsi produksi tersebut dapat dilihat dalam bentuk  :

capture1-png-5f01e451d541df0f2e16bc14.png
capture1-png-5f01e451d541df0f2e16bc14.png
       Konsep dari efisiensi diambil dari teori produksi tersebut. Menurut Reinhardt (2016), efisiensi produksi memiliki konsep efisiensi teknis (technical efficiency). Efisiensi teknis merupakan kondisi dimana suatu perusahaan mengkombinasikan input untuk output tertentu dengan biaya yang seminimal mungkin (Pindyck dan Rubinfeld, 1996) . Efisiensi teknis dapat digambarkan melalui kurva production possibility frontier. Kurva tersebut menunjukan seluruh kombinasi output yang efisien.

       Menurut Bauer dkk. (1998), pengukuran efisiensi bagi lembaga keuangan difokuskan pada pengukuran frontier efficiency. Metode tersebut mengukur penyimpangan dalam kinerja dari perusahaan di frontier efficiency berdasarkan metode yang diterima secara umum (best practice). Metode pengukuran frontier dibagi menjadi dua jenis yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) untuk non-parametrik dan Stochastic Frontier Analysis (SFA) untuk parametrik (Coelli, 1996).

Gambar 2. Kurva Production Possibility Frontier
Gambar 2. Kurva Production Possibility Frontier

Sumber : Olahan penulis diadaptasi dari Pichop (2009)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun