Tidak ada seorang pecinta tinju di tanah air bahkan dunia yang menduga sebelumnya bahwa Manny “Pac Man” Pacquiao akan dipecundangi oleh Timothy “Desert Storm” Bradley dengan angka tipis pada kejuaraan tinju dunia yang digelar di MGM, Las Vegas Amerika Serikat siang tadi.
Bahkan Freddie Roach sang pelatih Pacquiao menganggap Bradley adalah petinju yang tidak berbahaya, bukan lawan seimbang alias ayam sayur bagi The Pac Man.
Bradley, pemilik rekor tanding 28 kali dan belum terkalahkan dengan 12 diantaranya dimenangkannya dengan KO sejatinya memang bukanlah lawan yang berat bagi Pac Man. Meskipun diketahui ia adalah penyandang juara Kelas Welter Ringan versi WBO.
Bandingkan dengan Pacquiao, petinju legendaris asal negara tetangga, Fhilipina. Ia telah naik ring profesional sebanyak 54 kali dengan 38 diantaranya dimenangkannya dengan KO. Ia adalah jawara dunia di 8 kelas yang berbeda.
Sejak merebut juara dunia kelas terbang WBC dari Chathai Sasakul pada 4 Desember 1998, sang Pac Man tercatat telah meluluhlantakkan demikian banyak petinju besar. Sebut saja Lehlohonolo Ledwaba, Marco Antonio Barera, Juan Manuel Marquez, Ricky Hatton, Angel Cotto bahkan si flamboyan Oscar De Lahoya.
Bradley telah mengukir sejarah tinju dunia dengan spektakuler. Ia membuktikan ucapannya “Saya akan melakukan yang terbaik bagi karir saya, sekarang saatnya atau tidak sama sekali” ucapnya sebelum laga digelar.
Sebagai salah seorang pecinta tinju, saya sependapat dengan komentator RCTI yang berkomentar bahwa The Pac Man lebih banyak memasukkan pukulan ke wajah dan tubuh sang penantang namun apa hendak dikata ternyata, dewan juri menilai bahwa Tim Bradley memenangkan pertandingan itu dengan angka tipis.
Timothy “Desert Storm” Bradley, selamat anda telah menjadi juara dunia yang baru. Selamat berjumpa dalam partai Rematch pada november 2012 mendatang.