Mohon tunggu...
Umi Salamah
Umi Salamah Mohon Tunggu... Guru - Rafaeyza n Syafiqa Mom

Dunia begitu indah dan penuh warna. Manusia dilengkapi indera untuk mengalami, merasakan, dan mempelajarinya. Saya suka menjajal semua keanekaragaman yang luar biasa itu _RA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Bunda dan Hadiah dari Ustaz Imam

1 November 2017   14:20 Diperbarui: 1 November 2017   14:42 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: islamiconlineuniversity.com

"Kalo Fatimah marah terus rugi sendiri lho, udah dosa dan g dapet pahala. Bunda juga g akan kasih hadiah kerudung pink kesukaan Fatimah. Kasian amat hihihi" ejek kak Dila  

Bunda mengajak kedua putrinya untuk bersiap istirahat dan tidur lebih awal agar besok bisa bangun lebih pagi dan bisa sholat subuh tepat waktu.

"Kring..kring..kring" bunyi telpon Rumah berdering. Kak Dila mengangkatnya

"Assalamualaikum.. Halo! Ini anak Ayah yang shoeh dan yang paling berani. Bunda Mana?"

Kak Dila berlari memanggil Bundanya yang memasak didapur "Ayah Telpon Bund"

"Assalamualaikum.. Anak-anak bagaimana Bund? Tadi Dila bercerita kalo Fatimah g mau mengaji lagi?" tanya Ayah

"Hihi.. InsyaAllah ngga papa Yah! Fatimah lagi sensitif diingetkan sama Ustadz Imam. Ayah Pulang kapan?"

"Alhamdulillah. InsyaAllah Ayah Pulang Jam 12.00 siang Minggu Ini. titip Anak-anak ya Bund. Bilang Ke Fatimah kalo Ustadz Imam itu teman baik Ayah Assalamualaikum"

"Baik. Kami tunggu. Ayah hati-hati. Wa'alaikumsalam"

Bunda mengajak kedua putrinya untuk sarapan bersama. Kali Ini Bunda Masak Omelet telur sama sup bayam kesukaan anak-anaknya. Setelah Sarapan Bunda memberi Nasihat Kepada Fatimah dan mengajaknya bersilaturahim ke Ustadz Imam untuk mengklarifikasi.

 "Ustadz Tidak marah kepada Fatimah, semalam ustadz mengingatkan Fatimah. Ustadz minta maaf kalo menyinggung Fatimah" Ustadz Imam tersenyum kepada Fatimah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun