Pada Mei-Juni 2014, Azis Aminuddin, seorang santri asal Kabupaten Tegal, mengalami pengalaman luar biasa saat mendaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Berangkat bersama lima rekannya dari pondok pesantren, Azis nekat melanjutkan pendakian sendirian menuju puncak Mahameru setelah teman-temannya memilih turun karena kelelahan. Keputusan ini menjadi awal mula ia tersesat selama lima hari di alam liar yang penuh misteri.
Awal Pendakian dan Pertemuan dengan Makhluk Aneh
Setelah melewati pos-pos pendakian seperti Ranukumbolo dan Kalimati, Azis mulai merasakan keanehan. Di Kalimati, ia sempat melihat bekas cakaran besar di tebing, yang menurut penduduk sekitar bukan berasal dari hewan biasa. Saat mengambil air, ia juga bertemu dengan sosok makhluk besar berbulu hitam cokelat yang mengeluarkan suara keras dan menakutkan, namun hanya Azis yang mendengar dan melihatnya.
Malam harinya, di tenda, Azis dan rombongan mendengar suara-suara aneh dan melihat bayangan misterius yang membuat suasana menjadi mencekam. Ketua rombongan pun mengingatkan agar tidak menceritakan hal-hal aneh tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan.
Sosok Perempuan Berbaju Putih dan Penampakan Mistis
Saat perjalanan turun dari puncak, Azis melihat sosok perempuan berbaju putih dengan rambut panjang dari kepala hingga kaki yang berdiri di atas ranting pohon. Wajahnya terlihat hancur dan berdarah, membuat Azis ketakutan luar biasa. Ia berusaha melawan rasa takut dengan membaca ayat-ayat suci seperti Ayat Kursi dan surat Al-Falaq, hingga sosok itu menghilang.
Selain itu, Azis juga bertemu dengan dua pendaki yang memberinya kode untuk ikut turun bersama mereka. Namun, setelah Azis mengikuti jejak mereka, dua sosok itu tiba-tiba lenyap tanpa jejak, meninggalkan Azis dalam kebingungan dan ketakutan.
Pengalaman Mistis Lainnya
Dalam perjalanan tersesat, Azis juga melihat sosok pendaki lain yang duduk di bawah pohon dengan tas yang unik berisi boneka, sesuatu yang tidak biasa bagi pendaki pria. Ia juga mendengar suara-suara aneh, termasuk makhluk besar yang mengaum dan suara-suara gaib di tengah hutan lebat.
Di beberapa titik, Azis merasakan bau wangi yang tidak biasa, seperti aroma bunga atau dupa, padahal di tengah hutan. Ia menganggap ini sebagai pertanda atau perlindungan dari makhluk halus baik.