Mohon tunggu...
Kayla Apriliani
Kayla Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pierre Bourdieu dengan Pemikirannya

30 Oktober 2022   16:36 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:58 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pierre Bourdieu 

Pierre Bourdieu merupakan seorang filsuf, sosiolog, dn antropolog yang berasal dari Perancis. Bourdieu lahir pada tanggal 1 Agustus 1930 dan meninggal pada 23 Januari 2002 akibat dari kanker paru-paru yang dideritanya. 

Pemikiran Bourdieu berdasar dari Critical Sociology atau Genetic Strukturalism. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu Distinction dan A Social Critique of The Judgement of Taste. 

Pemikiran Bourdieu banyak dipengaruhi oleh beberapa tokoh diantaranya, Wittgenstein, Marleau-Ponty, Husserl, Karl Marx, Weber, Durkheim, dan Levi-Strauss. 

Semasa kuliah Pierre sangat dikagumi oleh teman-temannya karena kecerdasannya. Dalam Teori Pierre Bourdieu istilah-istilah yang digunakan sangat kritis dan asing, namun secara keseluruhan hasil pemikirannya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Praksis Sosial 

Praksis sosial adalah hasil dialektika antara Internalisasi Eksterior dan Eksternalisasi Interior. Internalisasi Eksterior yaitu internalisasi dari segala sesuatu yang dialami dan diamati dari luar diri pelaku sosial atau bisa dikatakan ketika seseorang menyerap dunia disekelilingnya. 

Eksternalisasi Interior yaitu pengungkapan dari segala sesuatu yang telah terinternalisasi dan menjadi bagian dari diri pelaku sosial atau bisa dikatakan ketika seseorang mengungkapkan hasil pemahamannya baik dalam perilaku/perbuatan/interaksi dengan orang lain. 

Kehidupan kita sehari-hari menyangkut internalisasi eksterior dan eksternalisasi interior, dimana diserap ke dalam dan diekpresikan ke luar. Misalnya, cuaca sekarang dingin sekali (dari luar di rasakan ke dalam) lalu memutuskan minum teh hangat-hangat (diekspresikan ke luar). Aspek Interior yang membentuk dunia dalam yaitu Habitus.

Sementara dunia luar atau Aspek Eksterior berasal dari Arena yaitu struktur obyektif yang ada di luar diri pelaku sosial. Jadi, kita hidup dalam arena dan kita punya habitus (kita menyerap dari luar dan kita ekspresikan ke luar). Dialektika ini bisa diserap sama namun diekpresikan berbeda-beda karena ditentukan oleh Kapital atau modal. Jadi, Praksis itu sama dengan Habitus ditambah Kapital dan ditambah Arena. 

Habitus 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun