Mohon tunggu...
Katherine Kat
Katherine Kat Mohon Tunggu... Freelancer - Wife, Mom & Self-employed

Tinggal di Toorak, VIC dan Jawa Tengah, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mental Cengeng dan Era Digital

15 Juli 2019   10:07 Diperbarui: 15 Juli 2019   10:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia dengan mental cengeng sulit berkembang karena selalu berfokus pada masalah, alih-alih berusaha menyelesaikan masalah.

Mindsetnya adalah berkutat pada masalah, bukan mindset solutif dan berkembang.

Memang konsumen itu beda-beda ada yang susah, ada yang cuek tapi tak sedikit pula yang fair.

Harusnya sejak awal potensi bakal menghadapi berbagai macam konsumen ini sudah dipahami sebelum penjual atau penyedia jasa memutuskan menerjukan diri di bidang yang pekerjaan yang mau digeluti.

Kalau sekiranya mental yang dimiliki tak cukup dewasa, tak cukup kuat yang cari saja pekerjaan lain yang lebih minim kritikan. Walaupun penulis sendiri tak yakin ada jenis pekerjaan semacam itu (minim kritik).

Sekedar menyalahkan konsumen apalagi memukul rata semua konsumen itu susah, seenaknya sendiri dan sebagainya menunjukkan bahwa diri sendiri belum cukup matang secara emosional.

Pengalaman penulis baik ketika jadi karyawan maupun kerja sendiri tak mungkin lepas dari kritikan. Kritikan itu memang tak menyenangkan, tapi bagaimana kita bersikap terhadap kritikan itu mendewasakan karakter kita sendiri.

Memang ada konsumen yang susah, kadang terkesan cari masalah tapi ya itu resiko yang harus dihadapi apapun bidang pilihan kita.

Jangan pernah punya mindset konsumen itu susah, apalagi berasumsi semua konsumen itu susah. Kalau sudah punya mindset seperti ini lebih baik keluar dari pekerjaan yang sedang ditekuni karena jelas mentalnya sudah salah.

Slogan bahwa konsumen adalah raja memang sudah usang, sudah lampau, tidak relevan lagi. Tapi jangan pernah lupa bahwa konsumen itu adalah manusia, sama seperti kita.

Kalau kita mau dihargai ya hargailah dulu orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun