[caption id="attachment_186817" align="alignnone" width="400" caption="ilustrasi: freedigitalfhotos.net "][/caption] Hanya gara-gara saat hendak membayar tagihan terdapat kelebihan Rp 200 ribu yang harus dibayar. Seorang penguasa yang juga ekonom, Iswahyudi Anshar sampai harus menodongkan senjata apinya ke seorang di restoran Cork & Screw, Plaza Indonesia pada 19 April lalu. Ia mengancam akan meratakan isi restoran tersebut bila tidak dipertemukan dengan pemilik restoran. Ck...ck...ck... Itukah gunanya memiliki senjata api? Sebelumnya Iswahyudi membantah, bahwa senjata yang digunakan bukan senjata api. Tapi hanya pistol pemantik korek api. Namun kemudian pihak kepolisian memastikan bahwa senjata yang digunakan Iswahyudi adalah senjata api jenis pistol bermerek Walter. Bayangkan, senjata api hanya digunakan untuk menodong pelayan restoran. Padahal pemiliknya pasti tahu, senjata api tersebut digunakan untuk melindungi diri dari ancaman bahaya. Bagaimana orang yang berwatak preman bisa memiliki senjata api dan memiliki ijin penggunaannya? Uang. Kalau punya uang apapun bisa dibeli di negeri ini. Jadi jangan heran. Tak heran kalau kita menyaksikan melalui televisi. Pelakunya masih tampak santai dan senyum-senyum. Tanpa merasa khawatir hukuman yang mengancamnya. Apa karena memiliki senjata ampuh untuk mengancam balik? Apalagi kalau bukan uang?!