Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ya Ampun, Senjata Api Hanya untuk Menodong Pelayan Restoran!

7 Mei 2012   12:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13363923671852299219

[caption id="attachment_186817" align="alignnone" width="400" caption="ilustrasi: freedigitalfhotos.net "][/caption] Hanya gara-gara saat hendak membayar tagihan terdapat kelebihan Rp 200 ribu yang harus dibayar. Seorang penguasa yang juga ekonom, Iswahyudi Anshar sampai harus menodongkan senjata apinya ke seorang di restoran Cork & Screw, Plaza Indonesia pada 19 April lalu. Ia mengancam akan meratakan isi restoran tersebut bila tidak dipertemukan dengan pemilik restoran. Ck...ck...ck... Itukah gunanya memiliki senjata api? Sebelumnya Iswahyudi membantah, bahwa senjata yang digunakan bukan senjata api. Tapi hanya pistol pemantik korek api. Namun kemudian pihak kepolisian memastikan bahwa senjata yang digunakan Iswahyudi adalah senjata api jenis pistol bermerek Walter. Bayangkan, senjata api hanya digunakan untuk menodong pelayan restoran. Padahal pemiliknya pasti tahu, senjata api tersebut digunakan untuk melindungi diri dari ancaman bahaya. Bagaimana orang yang berwatak preman bisa memiliki senjata api dan memiliki ijin penggunaannya? Uang. Kalau punya uang apapun bisa dibeli di negeri ini. Jadi jangan heran. Tak heran kalau kita menyaksikan melalui televisi. Pelakunya masih tampak santai dan senyum-senyum. Tanpa merasa khawatir hukuman yang mengancamnya. Apa karena memiliki senjata ampuh untuk mengancam balik? Apalagi kalau bukan uang?!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun