Kapankah kita bisa menjadikan dosa itu tak menarik lagi, sehingga membuat kita jijik dan muak???
Saya pernah dengar cerita ini, entah benar atau cuma khayalan , tapi setelah saya selami ada pembelajaran yang bisa didapatkan untuk kehidupan!
Terdapatlah seorang wanita pengusaha sukses umur lima puluhan dan telah menjanda belum lama tapi masih oke punya. Punya anak wanita semata wajang umur dua puluh limaan, cantik dan seksi pula . Kini anaknya telah menikah dengan seorang pria pujaannya tidak jauh beda umurnya, dua puluh tujuh tahunan.
Kemudian sang menantu pria ini diberikan kedudukan pada salah satu perusahaan wanita kaya ini. Semuanya berjalan biasa-biasa saja awalnya, seperti hubungan keluarga saja. Namun entah mengapa lama kelamaan, sang mertua mulai sering menggoda , mungkin karena kesepian juga.
Dengan mulai sekedar curhat-curhat biasa sampai menjurus ke masalah sex segala. Sang menantu tentunya tidak berani macam-macam dan masih menghormati wanita separuh baya ini sebagai boss sekaligus mertuanya. Ia berusaha menjaga jarak dan menanggapi seadanya.
Entah mengapa sang mertua ini ada timbul rasa suka pada menantunya yang memang tampak gagah dan mempesona. Ia seakan-akan lupa bahwa pria itu adalah suami anaknya sendiri. Begitulah kalau sudah lupa daratan dan nafsu yang tak tertahan.
Diaturlah agar ia bisa selalu bersama berduaan dengan menantunya dengan berbagai alasan. Minta diantar belanjalah, menemani menemui klienlah, atau sekedar cari hiburan di cafe.
Pada suatu hari direncanakanlah untuk mengadakan rapat keluar kota. Sang anak tentunya tidak akan curiga dengan ibunya sendiri kalau punya rencana lain selain rapat kerja. Sang menantu pun tidak menduga.
Senangnya sang mertua berpikir akan rencananya yang pasti akan berhasil untuk mendapatkan kehangatan dari seorang lelaki yang sudah lama tidak ia dapatkan.
Benar saja pada malam pertama, sang mertua sudah melancarkan aksinya. Ia minta ditemani dikamarnya dengan alasan untuk ngobrol-ngobrol saja dan ada sedikit hal yang mau dibahas bersama.
Tetapi sebenarnya ia sudah punya rencana lain yang sudah dibawa sejak berangkat dari Jakarta. Saat berduaan dalam kamar, mulailah ia melancarkan jurus - jurus mautnya, sang menantu menjadi risih dan berusaha menghindari.