Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hubungan Seks dengan Binatang! Mengapa???

16 Desember 2009   01:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:55 32932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melakukan hubungan seks dengan hewan, Apakah kesengajaan, ketidak mengertian atau keterpaksaan? [caption id="attachment_38470" align="aligncenter" width="300" caption="detik.com"][/caption] Ini bukan mengada-ada dan fitnah bahwa kita bisa menemukan dalam kehidupan nyata ini ada manusia yang melakukan hubungan seks dengan hewan, kambing, sapi, kuda, ayam , bebek, kerbau, kucing, dan lain-lain. Saya teringat dalam sebuah film yang mengisahkan dimana seorang wanita berhubung seks dengan buaya _katanya buaya jadi-jadian! Apakah ini yang dinamakan penyimpangan dan kelainan seks? Ya, jelas, namanya atau istilahnya Bestially. Pada setiap manusia terdapat nafsu seks yang begitu tinggi. Apalagi yang yang masih remaja dan sedang puber. Kalau kita tak bisa dan tak kuat mengendalikan diri, sebagai penyalurannya kalau punya istri, tentunya dengan istri sendiri. Namun yang belum punya istri bagaimana? Jalannya paling jajan ke psk , kalau itu punya uang. Kalau tidak? Mungkin bisa onani dan mengkhayalkannya dengan sembarang wanita. Kalau punya keberanian dan nekad maka akan melakukan pemerkosaan. Maka tak heran demi kepuasan seks selingkuh dan berzinah sudah menjadi hal yang biasa. Yang lebih para lagi dan tak bisa dipungkiri,karena saking sudah tidak tertahankan dan nafsu sudah memuncak diatas awan , hewanpun bisa jadi sarapan untuk pelampiasan birahi yang tak terbendung. Tidak percaya? Mungkin juga kita pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri?! Karena saya pernah menemukannya dalam kehidupan ini dan memang tidak perlu heran dan merasa aneh. Saya masih ingat ketika kerja di peternakan ayam petelur di Legok, Tangerang beberapa tahun silam. Pernah menangkap anak buah yang sedang memasukan penisnya ke dubur ayam, yang memang besar karena setiap hari bertelur. Karena sedang menikmati tanpa sadar bahwa ia sedang diperhatikan, makanya begitu sadar ia kaget setengah matang. Malu sih malu, cuma mau apalagi. Dengan jujur ia mengatakan, nafsunya sudah tak tertahan, apalagi saat melihat dubur ayam yang mengangga. Alamak!!! Akhirnya jadi gosip dan sensasi. Kalau kita mau telusuri dalam kehidupan kita terjadi penyimpangan ada disegala kehidupan. Khusus untuk penyimpanpan seks, banyak ragam dan istilahnya, ada Homoseksual,Sadomasokisme,Ekshibisionisme,Ekshibisionisme,Fetishisme,Bestially, Incest,Necrophilia,Necrofil,Zoophilia,Sodomi, dan Gerontopilia Inilah kehidupan anak manusia yang seringkali sungguh aneh. Tetapi bagaimanapun bagi kita yang memiliki akal, apapun itu tetap adalah perbuatan yang salah, istilahnya juga penyimpangan. Seks memang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, kalau bisa kita lakukan dengan normal dan alami tentunya akan terasa indah, nikmat , dan perasaan yang lepas. Lalu bagaimanan dengan cara yang menyimpang, bukankah mereka bisa merasakan kenikmatan juga? Ya, tetapi tidak indah dan lepas, karena ada beban dihati dan ada perasaan bersalah dikemudian hari. Jadi bagi kita yang melakukan penyimpangan tentunya harus ada keinginan untuk memperbaiki. Akan tetapi bagi kita yang sudah normal janganlah coba-coba untuk ikut menyimpang. Yang normal dan alami saja, tidak perlu cari sensasi menikmati dengan bermacam cara. Salam sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun