Bila hidup ini hanya untuk mencari kesalahan, maka yang ada adalah saling menyalahkan, karena kita semua memiliki kesalahan!
* * *
Walaupun saya belum pernah menyaksikan secara langsung adegan
ciuman Krisdayanti dengan Raul yang menghebohkan itu, tapi kalau
sekedar dibayangkan, asik juga sepertinya.
Diantara yang risih dan mencaci, mungkin saja ada yang
membayangkan_khususnya para lelaki_asiknya dicium oleh
Krisdayanti .
Kalau saya, jujur saja tidak pernah berharap apalagi membayangkan
mendapatkan ciuman Krisdayanti , karena saya lebih berharap dan
membayangkan dengan Yuni Sarah ha ha ha . . .yang menurut saya
lebih seksi.
Semua telah terjadi, ciuman Krisdayanti telah menghebohkan
masyarakat kita yang memang gampang untuk dihebohkan. Sebagian
besar masyrakat menyalahkan tindakan Krisdayanti. Seakan
Krisdayanti yang paling bersalah dan pantas dihakimi. Padahal
mungkin saja, apa yang dilakukan Krisdayanti adalah spontan saja
sekedar mengungkapkan rasa sayangnya yang mendalam pada Raul.
Tetapi karena terlalu diekpose dan diberitakan secara luas dan terus
-menerus oleh media, khususnya televisi sehingga berdampak
negatif.
Jadi, siapa yang harus disalahkan dalam hal ini ?
Bila kita mau cari-cari kesalahan, pastinya akan banyak pihak yang
dipersalahkan. Yang kemudian akan timbul saling menyalahkan dan
merasa yang benar.
Yang pertama pastinya adalah Krisdayanti sendiri. Selanjutnya para
jurnalis yang meliput dan pihak media yang bertanggung
meloloskan berita ini ditayangkan. Kalau mau televisipun patut
disalahkan karena melaluinya gambar-gambar dapat ditayangkan.
Kemudian negara, dalam hal ini Komisi Penyiaran juga harus
disalahkan karena lemahnya pengawasannya selama ini. Sudah
terjadi kasus baru berkoar-koar.
Pada akhirnya masyarakat juga perlu disalahkan, karena selalu
tertarik untuk mengkonsumsi berita-berita begituan.
Kemudian juga, beranilah untuk menyalahkan diri kita sendiri,
apabila masih tertarik kepada berita sensasi yang berhubungan
dengan aurat dan nafsu. Karena kita masih asik-asik saja menikmati
untuk menggelorakan nafsu.
Bagi saya ada atau tidak ada ciuman Krisdayanti dan sejenisnya,
tetap saja saya dapat menikmati sensasi kehidupan.
Cumbuan sepasang burung diatas pohon yang terlihat dibalik
jendela lebih memberikan kenikmatan.
Lebih asik menerawangi ikan-ikan di kolam yang bermesraan.
Jadi sebenarnya masih banyak keasyikan hidup yang dapat kita
nikmati yang tanpa perlu kita merasa bersalah.
Sebagai salam, terimalah ciumanku untuk semuanya yang baca!