Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Makan

20 Juni 2020   21:45 Diperbarui: 21 Juni 2020   01:02 2243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :Canva /katedrarajawen

Sama halnya dengan makanan yang tidak disukai itu. Pasti spontan akan menolaknya. Karena sudah ada persepsi tidak enak. 

Padahal bila mau dengan mencoba dan sabar akan muncul persepsi yang berbeda. Saya dahulu paling anti makan petai. 

Selain bau, memang rasanya tidak bisa menelan. Kalau tertelan, pusing kepala jadinya. 

Sekarang? Jadi malah doyan. Tidak terasa bau lagi. 

Jadi bukanlah basa-basi dikatakan, bahwa setiap hal yang tidak kita alami. Pasti ada hikmahnya. Yang susah kalau dijalani akan berlalu juga. Semua akan baik-baik saja. 

Apabila semua itu bisa dilalui. Pada akhirnya akan menemukan hidup yang paling enak. Yang membuat kita lupa akan semua ketidakenakan yang sudah berlalu. 

taolie@cermindiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun