Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Air Teh yang Tumpah

12 Juni 2020   08:39 Diperbarui: 12 Juni 2020   11:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen


Katedrarajawen _Hal yang biasa. Bila ada hal buruk yang terjadi spontan hadir kekesalan. Umumnya kita menganggap itu adalah benar. Manusiawi. Alasan yang lumrah sekali. Itulah yang membuat hidup kita tidak bertumbuh. 

Sebab selalu ada pembenaran untuk melakukan kesalahan demi kesalahan. Pada akhirnya kesalahan pun dianggap hal yang benar. 

Sore itu saya menyeduh teh dengan termos kecil. Ketika hendak diambil untuk minum, malah tumpah. Buru-buru saya angkat. 

Tanpa perasaan apa-apa. Tumben. Biasanya pasti kesal. Masalahnya otak ini sibuk berpikir. Kenapa? Ada apa? 

Saat saya lihat airnya agak lain. Keruh. Kenapa? Coba minum. Memang agak lain. Padahal tehnya masih baru buka. 

Ingat-ingat. Baru ingat. Seingatnya termos itu pernah dipakai buat seduh kopi. Sudah seminggu rasanya. Karena memang jarang dipakai. 

Untung baru minum sedikit. Setelah sekian lama, memang ada rasa tidak nyaman di perut. Ya, sedikit juga. 

Sebenarnya dari hal-hal kecil begini kehidupan mengajarkan kebenaran hidup untuk membuat kita dewasa secara rohani. 

Seringkali ada hal yang terjadi tanpa kita menyadari. Bisa jadi karena tak mau peduli. Menganggap hanya hak kecil. 

Banyak kali pertolongan datang dalam hidup kita. Tetapi lupa. Sedikit masih, langsung ingat untuk mengeluh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun