Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jatuh

6 Juni 2018   14:36 Diperbarui: 6 Juni 2018   14:42 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Malam itu di atas jam 12 malam hendak pergi ke rumah kawan di sebuah perumahan. Tetapi karena sudah larut malam, tak  bisa lagi melalui gerbang depan dan harus melalui  perkampungan.Jalannya sempit dan berbelok. Karena lokasinya asing bagi saya, kawan itu yang menunjukkan jalan.

Pada satu perempatan, karena mendadak disuruh berbelok, motor jadi oleng dan kami terjatuh di aspal. Saya segera mendirikan posisi motor sambil menanyakan kondisi kawan itu. "Tak apa-apa," katanya dan ia pun menanyakan keadaan saya.

Tentu keadaan saya tidak ada masalah juga dan bisa melanjutkan perjalanan sambil mengobrol _ sama sekali tidak membahas soal kecelakaan kecil yang baru terjadi_ sampai tujuan dengan selamat.

Namun sepanjang jalan saya jadi berpikir, tumben saya ini, biasanya dalam kondisi ini spontan akan menyalahkan. Karena memberitahu arah secara mendadak, sehingga kami terjatuh. Apalagi sudah dalam keadaan lelah, biasanya emosi akan mudah naik.

Anehnya, begitu berdiri saya malah langsung menanyakan keadaan kawan itu. Karena khawatir terluka atau keseleo. Ternyata  ia pun melakukan hal yang sama. Kondisi ini membuat kami bisa melanjutkan perjalanan dengan nyaman di tengah kelelahan dan kegelapan. Tanpa harus saling menyalahkan dan masing-masing merasa benar.

Kita ini memang seringkali lebih memilih saling menyalahkan dan meributkan hal-hal kecil yang sebenarnya tak akan jadi masalah apabila tidak memermasalahkan.

Umumnya kita lebih suka menyalahkan orang lain dahulu sebagai proteksi diri,  dan kebenarannya orang lain jelas tak mau kalah lalu berbalik menyalahkan pula. Akhirnya membuang-buang energi yang sesungguhnya tidak perlu terjadi. 

Saling berdebat, menyalahkan dan sibuk membela diri. Tiada yang untung sebenarnya, yang rugi pasti dua-duanya. Yang ada hanyalah pemuasan ego dan semakin memanjakannya, sehingga kita hidup semakin jauh dari sifat sejati diri.

||Pembelajarandarisebuahperistiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun