Sungguh menjadi pengingat diri yang sangat berharga untuk memetik makna dari sebuah peristiwa. Bukan sekadar mengingatkan sesama, tetapi diri sebagai pemilik kata-kata.
Grup WhatsApp heboh, karena ada seorang anggota mengirimkan sebuah video yang ternyata video porno. Padahal sebelum dibuka yang tampak adalah gambar peristiwa kerusuhan di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei 2018.
Akibatnya anggota tersebut langsung keluar dari grup. Katanya akibat menanggung rasa malu dan merasa berdosa. Melalui rekannya, ia mengatakan bahwa video tersebut ia dapat dari temannya dan tanpa melihat lagi langsung membagikan. Entahlah kebenarannya. Yang jelas Ian sudah menyatakan permintaan maaf.
Admin Grup lalu mengingatkan, agar hati-hati, teliti dan saring terlebih dahulu sebelum menyebarkan berita, gambar atau video. Karena akan berakibat fatal. Masalah di anggap selesai.
Berselang beberapa hari, Admin grup itu membagikan berita yang lagi marak, yakni sebuah perusahaan dalam rangka ulang tahun membagikan voucher gratis beserta link web perusahaan.
Seorang anggota memertanyakan, karena alamat web perusahaan tertulis menggunakan "com", karena yang resmi seharusnya 'co.id". Yang lain mengatakan bahwa itu adalah berita haoks dan web phising.
Admin grup dengan enteng menjawab, bila memang beritanya tidak benar hiraukan saja, karena dia juga dapat dari teman. Lantas ditanggapi seorang anggota grup sambil mengingatkan, bahwa Admin Grup pernah bilang kalau mau menyebarkan sesuatu harus disaring dahulu, tapi sekarang justru menyebarkan berita tanpa menyaring terlebih dahulu. Akhirnya yang muncul emoji permintaan maaf dan malu.
Kejadian seperti ini memang tak jarang terjadi. Mengingatkan orang lain jangan melakukan sesuatu hal karena tidak baik, namun pada waktunya justru diri sendiri melupakan apa yang pernah diingatkan. Entah apa namanya ini.
Sering dikatakan itu sebagai munafik atau tidak konsisten atau cuma bisa ngomong. Sebenarnya ini lebih bisa dikatakan sebagai ujian bagi diri sendiri. Apakah bisa melakukan apa yang dikatakan?
Jadi ketika mengingatkan orang lain, semestinya diri sendiri lebih mengingat lagi apa yang pernah dinasehatkan ke orang lain. Bila tidak akan mudah lupa dan pada waktunya akan melakukan hal yang sama.
||Pembelajarandarisebuahperistiwa