Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Kelam Reunian

25 Februari 2018   15:28 Diperbarui: 25 Februari 2018   19:50 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sisi Kelam Reunian 09:09:34 | 25 Februari 2018


Tak dipungkiri bahwa setiap hal di dunia ini ada sisi positif dan negatifnya. Semua tergantung sisi mana yang kita pilih. Setiap manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih. Begitu pula dalam soal reunian.

Maafkan bila kesempatan ini memilih menulis dari sisi negatifnya. Namun berharap kita dapat melihat sisi positif dari apa yang ditulis.

Oleh sebab sebuah reuni akbar nan meriah, seseorang bisa terhipnotis masa lalu, rumah tangga yang dibina susah payah puluhan tahun akan hancur dalam sekejap mata.  Ada  kisah yang membuktikan, jadi bukan isapan jempol atau karangan fiksi belaka.

Tidak penting siapa dan di mana terjadinya. Yang terpenting untuk menjadi waspada dan berjaga-jaga agar tak ikut terhipnotis nantinya.  Sebab akan sulit untuk terjaga. Yang ada akan menjadi petaka.

Ternyata yang menakutkan dari reuni itu bukanlah soal ajang untuk pamer kesuksesan hidup  atau kekayaan yang selama jadi fenomena, tetapi adalah terhipnotis oleh masa lalu, sehingga lupa diri akan kehidupan saat ini yang nyata sedang dijalani.

Dimana hal ini tanpa sadar menjadi ajang pembenaran untuk menikmati masa lalu tanpa peduli ada yang tersakiti. Apa salahnya? Itulah sebuah pertanyaan untuk tidak merasa bersalah  tenggelam dalam hipnotis memori masa lalu.

Terhipnotis masa lalu dalam  reuni, kurang perhatian dari pasangan menjadi pembenaran untuk mengenang hal-hal indah yang sudah berlalu sampai lupa waktu, tertawa di atas kesedihan orang di sampingnya. Berjam-jam waktu terbuang untuk bahagia semu. Bak sedang sakau.

Terhipnotis masa lalu, kurang perhatian pasangan, berkirim pesan dan bertelepon berjam-jam menjadi pintu menuju kepada perselingkuhan. Petaka menunggu di depan mata.

Semua ini menjadi pembelajaran berharga untuk kita atau terus menikmati buaian hipnotis ini semua kembali kepada pilihan masing-masing.

||Peristiwa yang membawa pembelajaran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun