Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uang Kembalian, Bukan Soal Jujur

20 Februari 2018   08:32 Diperbarui: 20 Februari 2018   08:38 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://poskotanews.com

Uang Kembalian, Bukan Soal Jujur 07:45:12 | 20 Februari 2018

Ketika beli sesuatu saya jarang menghitung uang kembaliannya. Cukup memerhatikan saja jumlahnya. Bukan karena banyak uang, mungkin karena kebiasaan sejak lama.  

Kalau melihat ada kejanggalan baru saya hitung kembali. Beberapa kali menemukan kembaliannya kelebihan. Pernah belanja saya kasih uang lima puluh ribu kembalinya malah tujuh puluh ribuan. Selebihnya kelebihannya antara 5 ribu sampai 20 ribuan.

Saya komplain,"Gak salah nih kembaliannya?" sambil menyerahkan uang kembalian tersebut.

Ada yang kaget, bingung, ada pula menunjukkan raut wajah tak senang. Ada yang ngotot berkata,"Udah benar, kok!"

Mereka pasti mengira saya komplain karena kembaliannya kurang. Setelah menghitung, baru sadar ternyata ada kelebihan kembalian.

Apakah karena saya orang jujur? Jangan sembarangan menuduh kawan! Jujur, bukan soal jujur ini. Yang ada di benak semata karena kasihan saja. Karena keteledoran ini nanti mereka yang harus ganti rugi sama bos.

Selanjutnya, berpikir, andaikan hal ini saya yang lakukan kesalahan ini suatu hari, apa yang pernah saya lakukan dengan mengembalikan kelebihan uang itu akan terjadi juga pada saya. Seperti karmalah namanya.

Suatu hari pernah pergi beli bahan bahar untuk motor kesayangan. Ketika saya melihat uang kembalian mencurigakan, ternyata ada kelebihan lima belas ribu.

Langsung saya tegur,"Mbak gak salah nih?" Mbaknya bingung, sampai orang yang antre di belakang kalau kembalian lebih. Rupanya ia memerhatikan.  Mungkin mbaknya lagi putus cinta kali ya, sampai tidak fokus?

Si dede celetuk,"Ternyata papi jujur juga ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun