Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Tidak Memikirkan Kenaikan Gaji

26 Februari 2013   19:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:38 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat-saat saya  sedang galau memikirkan kenaikan gaji yang tertunda. Dimana seharusnya sudah naik per Januari 2013. Ditambah masih memikirkan besaran kenaikannya. Apakah sebesar sekitar 40 persen seperti pada kenaikan gaji buruh yang sudah berlaku?

Lebih tinggi atau lebih rendah? Tentu senang kalau bisa lebih tinggi. Tapi sudah was-was bakal gigit jari bila lebih rendah kenaikannya. Rasanya dada ini masih dag dig dug.

Eh, malah baca berita tentang Jokowi yang cuek soal wacana kenaikan gaji kepala daerah yang dilontarkan Presiden SBY dan sedang digodok Kementerian Dalam Negeri. Namun kabarnya kenaikan gaji para pemimpin daerah itu akan diiringi akan adanya tunjangan yang dihilangkan.

Apa kata Jokowi?

"Ya, enggak apa-apa. Gaji dihilangkan juga enggak apa-apa. Ha..ha..ha," kata Jokowi sambil tertawa, di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2013. Dilanjutkan," "Mau gaji sama tunjangan dihilangin juga enggak apa-apa. Enggak pernah mikir."[dikutip dari Tempo.co]

Menurut Jokowi, ia tidak mau rumit memikirkan masalah gaji dan menyerahkan semuanya pada pemerintah. Jokowi ingin fokus pada tugasnya sebagai gubernur. Bagi Jokowi gaji bukanlah yang terpenting, bekerja demi rakyat itu lebih penting.

Saya jadi berpikir, andaikan sebagian besar pemimpin kita mengikuti apa yang dilakukan Jokowi. Apa yang ada di dalam pikiran Jokowi. Dalam masalah gaji dan tunjangan saja santai menyikapi. Boro-boro berpikir untuk korupsi.

Bisa dibayangkan. Bagaimana keadaan negara kita bila para pejabat kita jauh dari urusan korupsi dan lebih memilih untuk mengabdi?

Tidak mustahil, negeri kita rakyatnya akan hidup makmur sejahtera. Sebab negara kita memiliki potensi kekayaan yang sangat melimpah. Tetapi selama ini dikuras hanya demi kepentingan para pejabat saja. Tidak heran, rakyat hanya kebagian sisa.

Apa yang ditujukkan Jokowi sebagai pemimpin dengan kesederhanaan dan kejujurannya sejatinya menjadi teladan bagi generasi muda yang akan menjadi pemimpin kelak. Jangan meniru para pejabat bejat yang lebih mengutamakan syahwat kekuasaan.

Joko Widodo@Merdeka.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun