Mohon tunggu...
adi susilo
adi susilo Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati sosbud

Mendengar dan Berbagi Kabar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbagai Opini Seputar Pengembangan Bandara Kualanamu

27 November 2021   12:05 Diperbarui: 27 November 2021   12:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabar di media online terkait pemerintah telah menjual kepada pihak asing menarik utuk disimak. Setelah mengikuti kabar dari berbagai media tersebut serta kritikan dari salah satu elit partai yang termuat dalam pemberitaan dapat dijadikan issue strategis dalam dunia perpolitikan.

Namun dalam dunia bisnis langkah PT. Angkasa Pura II dalam menggandeng mitra kerjanya GMR Airports Consortium dapat dipahami. Karena GMR group selain dari India ada juga Aeroports de Paris Group (ADP) dari Perancis. Grup tersebut merupakan salah satu jaringan operator bandara dalam jumlah layanan terbanyak merupakan ahli dibidangnya.

Seperti yang dilansir salah satu staf khusus BUMN bahwa porsi kepemilikan saham dalam pengelolaan Bandara Kualanamu pada posisi 51 dan 49 persen. PT. Angkasa Pura II menguasai 51 persen saham yang artinya masih dapat porsi mengendalikan kemudi bisnis. Menurut Dirut AP II yang menjelaskan bahwa pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan berjangka waktu 25 tahun atau dikenal dengan system Build Operate Transfer ( BOT ).

Ini merupakan hal yang lumprah, mengingat dengan model kerjasama ini nantinya asset yang telah dibangun oleh mitra dapat kembali dimiliki 100 persen atau tergantung situasi dan kesepakatan saling menguntungkan.

Bandara Kualanamu merupakan potensi bagi Indonesia yang patut dikembangkan untuk melayani hub internasional di wilayah Barat Indonesia. Dalam pengembangan Bandara ini tentu PT. AP II belum cukup modal sehingga menggandeng pemilik modal yang mau diajak kerjasama dalam hal ini GMR Group. Tentu dengan masuknya investor terdapat dana segar dan secara fisik ada pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.

Sehingga dalam kaca mata bisnis hal ini adalah kewajaran dan masih dalam koridor. Kita masih memberikan apresiasi kepada tim ekonomi yag ada di pemerintahan dalam rangka salah satu perkuatan pembangunan ekonomi. Dalam setiap perseroan perubahan komposisi saham merupakan yang umum terjadi.

Dari pengalaman kecil bahwa dengan melepas saham seolah olah perseroan telah menjual asset. Namun di sisi lain inestor tidak mungkin memasukkan uangnya tanpa adanya jaminan atau keterikatan. Sehingga dengan adanya pembagian saham tersebut menjadi tanda jadi atau jaminan atas uang yang telah disetorkan untuk kerjasama saling menguntungkan. Disinilah yang menjadi menarik adalah terjadinya berbagai opini elit partai untuk menarik simpati masyarakat terkait rencana pengembangan bandara Kualanamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun