Mohon tunggu...
Khartinni Prakosa
Khartinni Prakosa Mohon Tunggu... Lainnya - Homestay " Omah Kendi" di Yogyakarta

Ibu rumah tangga, , senang menulis puisi, cerita pendek dan menulis apa saja .Hobby berkebun, art & craft.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tata Krama di Dunia Maya, Perlukah?

20 Juni 2022   14:41 Diperbarui: 20 Juni 2022   14:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tata krama di dunia maya

Dalam satu minggu ini saya mendapatkan keluhan dari teman-teman soal tata karma di dunia maya khususnya whatsap. Seorang teman mengeluhkan sikap salah satu anggota  whatsap grup (WAG) yang tiba tiba posting gambar, sementara grup lagi serius membicarakan acara penting. Berbagai komentar  di grup inti muncul; " lihat dulu topiknya kalau mau posting,  tunggu diskusi selesai baru posting,  memnag dia nggak buka grup dulu sebelum posting?" dan berbagai keluhan lainnya. Anehnya si pemosting tidak ada respon. Jadi kemungkinan setelah posting dia tidak melihat wag lagi. Nah...lalu kenapa tidak di tegur ya? Biasanya tidak ada yang berani, tidak enak, nanti dia keluar grup, begitu biasanya alasannya. 

Keluhan kedua datang, ketika ada anggota grup yang left tiba-tiba tanpa ada sebab musababnya dan tanpa berita kenapa dia left. Biasanya kalau ada yang left memberi info karena HP lemot, atau HP mau di servis, atau alasan lainnya.

Sebetulnya tidak ada aturan tertulis yang mengatur pergaulan di dunia maya, sama saja dengan pergaulan di dunia nyata. Kembali ke masing-masing pribadi, kalau dasarnya  ada bekal pengetahuan tata karma biasanya di dunia mayapun dia akan terapkan.

Baper sepertinya harus kita kurangi kalau ikut banyak WAG, atau harus melakukan setting di HP masing masing, seperti kalau ada kiriman foto atau video jangan langsung bisa dibuka.

Banyak teman bersikap santai saat menghadapi postingan teman WAG yang tidak berkenan, "kalau gak suka ya di hapus , begitu saja kok repot", begitu katanya.

Kalau pendapat saya pribadi, tetap harus ada tata caranya, pemilihan kata sebaiknya jangan menyinggung perasaan orang lain, kalau nama kita di sebut dalam WAG ya sebaiknya memberi respon, kalau malas mengetik ya pakai gambar.

Demikian juga kalau di WA teman, ya sebaiknya dibalas, karena WA bukan surat kabar yang hanya dibaca, kalau malas ya dibalas dengan gambar, tinggal tekan tombol terkirimlah jawaban singkat, dengan demikian menghargai teman. Kita kembalikan ke perasaan diri kita sendiri saja, bagaimana rasanya mengirim pesan ke teman tetapi tidak ada jawaban, menunggu jawaban bukan?? Jawaban tidak kunjung datang, bertanya-tanya, ada apa ya? sakitkah? HP rusak ? dan banyak pertanyaan lainnya yang akhirnya berujung kesal.  Itulah perubahan kemajuan jaman dikuti dengan bagaimana kita menyikapinya. 

13/06/2022 khartinni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun