Mohon tunggu...
Kartika Selvi Sekartanjung
Kartika Selvi Sekartanjung Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas PGRI Semarang

Mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang Menyosialisasikan Manfaat Tanaman Mangrove melalui Projek Kepemimpinan

14 Mei 2024   11:25 Diperbarui: 14 Mei 2024   12:25 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Tapak Kecamatan Tugu Kota Semarang/dokpri

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang I Tahun 2023 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mensosialisasikan berbagai karya inovatif dan edukatif dari tanaman mangrove di Desa Tapak Kecamatan Tugu Kota Semarang, Minggu (18/2/2024). Produk tersebut merupakan hasil dari projek kepemimpinan yang menjadi salah satu matakuliah wajib dalam PPG Prajabatan.

Projek kepemimpinan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan mahasiswa melalui kegiatan service learning atau pembelajaran berbasis pelayanan komunitas atau masyarakat sasaran. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat berkotribusi dalam memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan program ini, Universitas PGRI Semarang berkolaborasi dengan pemerintah desa/kelurahan dan panti asuhan maupun yayasan yang bergerak dalam bidang sosial di wilayah Kota Semarang. 

Melalui proyek kepemimpinan ini para calon guru diharapkan dapat memiliki kompetensi yang komprehensif, yaitu tidak hanya sebatas pada pendidikan dan pengajaran, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan dengan mampu memecahkan persoalan, baik di dalam sekolah maupun di masyarakat. 

Kripik Brayo/dokpri
Kripik Brayo/dokpri

Pada kegiatan projek kepemimpinan ini, mahasiswa  menampilkan berbagai jenis karya inovatif dan edukatif. Diantaranya, pembuatan kripik Brayo dan puding Brayo. Produk-produk tersebut menarik perhatian dari para peserta. Melalui kegiatan projek kepemimpinan  ini, seluruh tim dapat saling berbagi praktik baik.


Puding Brayo/dokpri
Puding Brayo/dokpri

Pembuatan karya-karya tersebut didasari atas berbagai alasan. Seperti halnya untuk kripik brayo dari daun pohon mangrove. Ketua tim, Ainul Luqman Lubis menyampaikan munculnya ide tersebut tidak lepas dari pemanfaatan tanaman mangrove yang belum maksimal. Ia yang masuk dalam rumpun ilmu pendidikan mengaku sempat kesulitan mencari formula dalam pembuatan produk ini. Akan tetapi melalui literasi, hal tersebut dapat teratasi.


Produk-produk tersebut diharapkan dapat terus dikembangkan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk dapat melahirkan inovasi lain, baik sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan dan pengajaran maupun lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun