Mohon tunggu...
Kartika Suardi
Kartika Suardi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang yang biasa-biasa saja.. *** masih belajar menulis, jadi mohon maklum ya, kalau tulisan saya gak karuan alias ngawur... ^_^ *** punya 4 blog yang jarang terurus, salah satunya di kompasiana... hehehe ^_^ *** asli kab.Soppeng (Sul-Sel), tapi sekarang lagi berdomisili di kota Malang, dan mengemban sebuah misi suci (menuntut ilmu)... hehehe... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Telekomunikasi Membuat Masyarakat Mandiri

30 Desember 2011   04:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas hidup masyarakat, dapat diartikan sebagai kemandirian masyarakat untuk dapat bertahan hidup. Kualitas hidup diukur berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM di Indonesia, setiap tahunnya mengalami kenaikan, yang berarti kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Faktor tersebut diantaranya, adalah faktor pendidikan, ekonomi dan budaya. Untuk faktor pendidikan di Indonesia, sudah cukup bagus, dengan adanya bantuan dana ke sekolah-sekolah, sehingga dapat membenahi fasilitas dan menambah tunjangan tenaga pengajar. Sehingga, kualitas peserta didik yang dihasilkan pun semakin baik. Selain itu, masyarakat juga mulai sadar, bahwa tanpa pendidikan, maka mereka tak akan maju.

Faktor ekonomi sendiri tak bisa terlepas dari namanya pendidikan. Karena, hampir semua pekerjaan membutuhkan skill. Sampai saat ini, masyarakat Indonesia, lebih banyak yang tergolong menengah ke bawah. Hal ini, mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap suatu produk.

Faktor yang ketiga, yaitu faktor budaya, juga turut menyumbangkan perbaikan kualitas hidup. Apalagi, masyarakat Indonesia cenderung meniru kebiasaan negara lain, dapat juga dikatakan bahwa masyarakat Indonesia berkiblat ke negara-negara barat. Tapi, kebiasaan ini bukanlah hal negatif. Salah satu contohnya, yaitu budaya yang berbasis teknologi, dimana hampir semua jenis kegiatan dilakukan dengan bantuan jaringan telekomunikasi. Entah itu, mengirim data pekerjaan kepada atasan, mengumpulkan tugas sekolah, maupun bersilaturahmi.

***

Walaupun, masyarakat Indonesia kebanyakan tergolong menengah kebawah, namun hampir semua lapisan masyarakat memiliki sebuah handphone. Bagaimana tidak, harga handphone saat ini cukup terjangkau, begitu juga dengan tarif short message service (SMS) maupun telepon yang dikenakan. Bahkan, ada beberapa operator yang menyediakan layanan SMS gratis, setelah pengguna mengirimkan beberapa SMS sebelumnya.

Bukan hanya layanan komunikasi seluler saja yang mendapat dukungan dari operator, tetapi ada beberapa paket yang cukup terjangkau untuk Blackberry misalnya atau internet. Salah satu operator, menyediakan paket yang cukup terjangkau untuk Blackberry, yaitu hanya membayar Rp.49.000,- untuk tiga bulan. Walaupun tarif yang ditawarkan cukup minim, namun pengguna Blackberry cukup dimanjakan, karena mereka bisa mengakses media sosial, browsing, maupun mengirim email sepuasnya.

Selain itu, operator tersebut juga menyediakan paket internet murah, cukup dengan membayar Rp.49.000,- untuk masa aktif 30 hari. Dengan mengaktifkan paket ini dan menghubungkannya dengan modem, membuat pengguna dapat browsing sepuasnya. Paket ini, sangat membantu, terutama bagi kalangan mahasiswa yang membutuhkan tarif yang terjangkau dan kecepatan akses yang tinggi.

Dengan meningkatnya telekomunikasi dan adanya operator yang menawarkan tarif yang cukup terjangkau bagi berbagai kalangan, membuat kualitas hidup masyarakat semakin baik. Contohnya, seorang atasan dapat dengan cepat melakukan pembayaran gaji kepada para pegawainya.

Selain itu, lapangan pekerjaan semakin luas, sehingga ekonomi dapat terangkat. Contoh usaha yang berhubungan dengan jasa telekomunikasi, yaitu adanya warnet (warung internet), dimana warnet tersebut tentunya dapat menyerap tenaga kerja. Contoh lainnya, yaitu berkembangnya industri kreatif dengan membuka toko online, seperti butik. Dimana pembeli tidak perlu repot untuk dating ke toko, tapi cukup mengakses dan melihat barang yang diinginkan, kemudian melakukan transaksi yang tergolong mudah dan cepat dengan penjual atau pemilik toko online tersebut.

Para operator, tak hanya memberi penawaran tarif yang terjangkau, tapi juga melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun mengadakan lomba. Dengan adanya sosialisasi tersebut, masyarakat akan terbantu, begitu juga dengan pengadaan lomba dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat yang mengarah ke peningkatan kualitas hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun