Entah berapa rekan suka kesal dengan perilaku santai saya.
Saya terlalu santai dalam melakukan apapun atau menghadapi apapun.
Ehm... baiklah, sepertinya menghadapi apapun terlalu lebay ya. Karena memang sehari-hari saya toh cuma emak galau he..he..
Tahu makna santai kan? Sudah jamak dan masuk KBBI kok, memang kata ini adalah serapan dari bahasa Komering, Sumatera Selatan.
Saya sebenarnya penyuka tayangan fashion, meski jelas bukan fashionista juga.
Cuma suka aja lihat-lihat para model berlenggak lenggok di catwalk, atau melihat-lihat  majalah yang menampilkan fashion yang Haute Couture (ha ha gaya amat, padahal pelafalannya pasti ngawur, maksudnya Adi Busana gitu).
Tetapi untuk benar-benar mengikuti trend jelas tidaklah.
Banyak faktor sih, dimulai dari persoalan budget, size (uhuk tubuh) sampai alasan standar hanya mencukupi kebutuhan.
Busana memang paling baik untuk menunjukkan cerminan diri, terutama bagi pekerja yang terlibat dengan banyak orang, untuk mendongkrak kepercayaan diri atau agar lebih dipercaya oleh klien.
Tentu tampilan paripurna sangat diperlukan jika memang kebutuhan kerjanya demikian,jangankan soal busana bahkan perawatan paripurna agar tampilan semaksimum mungkin flawless pun dilakukan.
Jadi, pakaian yang dipergunakan menjadi simbol identitas pemakainya, bukan hanya bahan yang menjadi perhatian, bahkan merk tertentu dengan label yang jelas seringkali ditampilkan.