Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Terlena Pujian, Ia Bisa Jadi Jebakan Hati!

23 September 2025   21:10 Diperbarui: 23 September 2025   21:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ILUSTRASI Memuji (pxhere)

Jangan Terlena Pujian, Ia Bisa Jadi Jebakan Hati!

"Pujian adalah bunga, tapi jangan sampai durinya melukai hati."

Oleh Karnita

Pendahuluan

Adakah yang lebih menggelitik daripada pertanyaan: mengapa manusia begitu senang menerima pujian? Ada empat macam pujian yang mengulas dimensi spiritual pujian berdasarkan Alquran dan Sunah. Artikel ini menegaskan bahwa pujian bukan sekadar kata indah, melainkan cermin akhlak dan pengingat tentang siapa yang paling layak dipuji. Pada akhirnya, pujian adalah ujian hati yang menuntut kerendahan diri di hadapan Allah.

Konteks ini menjadi relevan ketika budaya digital kini sarat dengan komentar, like, hingga testimoni yang tak jarang bermakna pujian. Di balik itu, muncul pertanyaan: apakah pujian itu murni motivasi atau justru jebakan kesombongan? Penulis tertarik mengangkat ulang tema ini karena masyarakat modern cenderung lebih cepat terbuai pujian daripada merenungkan maknanya.

Lebih jauh, pembahasan ini penting karena pujian bisa menjadi ibadah jika diarahkan kepada Allah, tetapi bisa pula menjadi ujian bagi hati manusia. Pujian bukan sekadar ucapan manis, tetapi juga cermin kesadaran spiritual yang mendalam. Karena itu, membedah empat macam pujian menurut Islam menjadi sangat urgen untuk kita resapi bersama.

1. Pujian Allah kepada Diri-Nya

Pujian pertama yang diuraikan adalah pujian Allah SWT kepada Diri-Nya. Hal ini termaktub dalam QS Thaha ayat 14, yang menegaskan keesaan Allah dan kewajiban manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya. Pujian Allah kepada Diri-Nya merupakan bentuk kemuliaan yang tidak bisa ditandingi makhluk mana pun.

Pesan pentingnya, manusia seharusnya memahami bahwa segala bentuk kemuliaan dan kebaikan hakikatnya berasal dari Allah. Dengan demikian, pujian kepada-Nya menjadi fondasi keimanan sekaligus penangkal kesombongan manusia. Sebab, tanpa menyadari hal ini, manusia mudah terjebak menganggap dirinya pusat segala sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun