Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musim Hujan Maju, Siapkah Kita Hadapi Hidrometeorologi?

15 September 2025   16:03 Diperbarui: 15 September 2025   16:03 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi banjir di sekitar Jalan Jalan Dewi Saraswati, Seminyak, Kec. Kuta, Kab. Badung, Bali, pada Rabu (10/9/2025).(KOMPAS.com/Yohanes V. S. G.)

Musim Hujan Maju, Siapkah Kita Hadapi Hidrometeorologi?

"Alam selalu memberi tanda, tinggal bagaimana manusia membaca dan menyiapkan diri."

Oleh Karnita

Pendahuluan

Musim hujan tahun ini diperkirakan datang lebih awal dari biasanya. Fenomena ini tentu membawa konsekuensi besar bagi masyarakat, terutama di daerah yang rawan banjir dan longsor. Pertanyaannya, sejauh mana kita siap menghadapi tantangan hidrometeorologi yang kian kompleks?

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa perubahan pola hujan bukanlah hal baru. Namun, percepatan musim hujan kali ini bisa menjadi ujian bagi kesiapan infrastruktur dan manajemen bencana di berbagai daerah. Apalagi, tidak semua wilayah memiliki sistem mitigasi yang memadai.

Di tengah situasi ini, pemerintah bersama masyarakat harus segera mengambil langkah antisipatif. Kesadaran publik terhadap potensi bahaya hidrometeorologi harus dibangun sejak dini, bukan hanya ketika bencana sudah terjadi. Edukasi, kolaborasi, dan kesiapan sistem menjadi kunci.

Perubahan Pola Alam yang Kian Nyata

Musim hujan maju bukan sekadar anomali, melainkan refleksi nyata dari perubahan iklim global. Fenomena El Nio dan La Nia seringkali memperkuat dinamika ini. Perubahan pola hujan yang lebih cepat atau lebih lambat menuntut adaptasi yang lebih sigap.

Sayangnya, adaptasi belum selalu berjalan mulus. Banyak wilayah perkotaan masih rentan karena drainase buruk, sampah menumpuk, dan pembangunan yang mengabaikan tata ruang. Hal serupa juga terlihat di pedesaan, di mana kerentanan tanah longsor sering diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun