Mengabadikan Jasa Lewat Gelar Kehormatan
"Integritas dan Dedikasi Tak Pernah Pudar"
Oleh Karnita
Pendahuluan
Suasana Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (10/8/2025) pagi, terasa khidmat dan sarat makna. Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang dilaporkan WartaKotalive.com lewat tajuk “Presiden Prabowo Tak Lupakan Jasa, Beri Gelar Jenderal Kehormatan pada Sjafrie dan Ali Sadikin” bukan sekadar seremoni, melainkan penghormatan atas pengabdian panjang tokoh-tokoh militer bagi bangsa.
Penganugerahan ini relevan di tengah kebutuhan untuk menghargai jasa dan dedikasi, bukan hanya capaian formal. Saat publik disibukkan isu politik praktis, momen ini mengingatkan bahwa sejarah dibangun di atas kerja keras dan integritas para pendahulu. Inilah alasan penulis mengangkatnya: merefleksikan makna penghormatan dan kesinambungan nilai kepemimpinan.
Lebih dari itu, penganugerahan gelar kehormatan kepada Sjafrie Sjamsoeddin, Ali Sadikin, dan tokoh lain menjadi pesan moral bahwa integritas dan pengabdian tak lekang oleh waktu. Negara, melalui simbol ini, menegaskan komitmennya menjaga tradisi menghormati pejuang sejati.
1. Makna Strategis Gelar Jenderal Kehormatan
Gelar Jenderal Kehormatan adalah penghormatan tertinggi yang diberikan Presiden RI kepada tokoh militer atau sipil yang dinilai berjasa luar biasa bagi pertahanan dan keamanan negara. Pemberian gelar ini bukan formalitas, melainkan bentuk pengakuan terhadap pengabdian tanpa pamrih, meskipun penerimanya tidak mencapai pangkat tersebut saat aktif berdinas. Ini menjadi bagian penting dalam tradisi militer yang menjunjung tinggi nilai loyalitas dan jasa.
Presiden Prabowo, yang juga pernah menerima gelar ini di era Presiden Joko Widodo, memahami benar simbolisme di balik penganugerahan tersebut. Dalam kapasitasnya, ia menghidupkan kembali tradisi penghormatan yang pernah dilakukan oleh para presiden sebelumnya, dari era Soeharto hingga Megawati Soekarnoputri. Hal ini menunjukkan kesinambungan nilai yang melampaui periode pemerintahan.