Retret Kadin, Menguatkan Sinergi Indonesia Incorporated untuk Kemajuan Bersama
“Ketika pengusaha dan pemerintah berjalan seirama, kesejahteraan rakyat pun akan terwujud.”
Oleh Karnita
Pendahuluan
Pada tanggal 8 Agustus 2025, suasana retret Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hambalang, Kabupaten Bogor, menjadi sorotan nasional. Berita yang dilaporkan Kompas.com melalui artikel berjudul "Tommy Winata hingga James Riyadi Ikuti Pengarahan Prabowo di Retret Kadin" menampilkan suasana strategis dimana Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan penting kepada para pengusaha besar tanah air. Momentum ini menjadi titik tolak penting dalam meneguhkan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.
Urgensi dari pengarahan ini sangat relevan dalam konteks pembangunan nasional saat ini, di mana percepatan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas. Di tengah bonus demografi dan tantangan ketimpangan ekonomi, peran pengusaha sebagai mitra strategis pemerintah tak bisa diremehkan. Oleh karena itu, perhatian saya sebagai penulis tertarik mengangkat isu ini sebagai refleksi terhadap peran dunia usaha dalam mendukung cita-cita Indonesia maju.
Lebih jauh, pengarahan Presiden Prabowo yang mengusung konsep "Indonesia Incorporated" memberikan gambaran bahwa pembangunan tidak hanya soal pemerintah atau pengusaha saja, melainkan kolaborasi kolektif yang inklusif. Retret Kadin ini menjadi simbol langkah strategis untuk menguatkan semangat gotong royong dan solidaritas bangsa dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan tantangan domestik.
1. Sinergi Pengusaha dan Pemerintah: Pilar Indonesia Incorporated
Retret Kadin yang melibatkan para pengusaha besar seperti James Riyadi, Tomy Winata, dan Aburizal Bakrie menunjukkan bahwa pembangunan nasional kini semakin mengandalkan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta. Pesan utama Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran pengusaha menengah dan besar untuk tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga membantu usaha kecil dan rakyat tertinggal.
Kritik terhadap paradigma bisnis yang hanya mementingkan diri sendiri menjadi titik refleksi bahwa keberlanjutan ekonomi nasional harus mengusung prinsip inklusivitas dan keberpihakan sosial. Indonesia Incorporated menjadi kerangka kerja yang mengajak semua pelaku ekonomi berjalan bersama dalam mempercepat pertumbuhan dan pemerataan.