Mohon tunggu...
Karlina Dewi
Karlina Dewi Mohon Tunggu... -

Seorang volunter yg sedang berjuang mencari ridho di jalan-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kaset Lama Lebih Bergengsi

1 Agustus 2012   06:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:22 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13438038631776950342

Kolektor dan penjual kaset lama di Stasiun Depok Baru, Mamat, merasa tidak khawatir terhadap tren kaset yang tergeser oleh CD, DVD, maupun MP3. Sebaliknya, Mamat merasa nilai jual kaset akan lebih bergengsi.

“Format kaset di Indonesia tahun depan yang saya dengar tidak akan diproduksi lagi. Tapi saya tidak khawatir,” kata Mamat di sela alunan lagu Slipping Away milik The Rolling Stone, grup band kesukaannya.

Pemilik 4 ribu koleksi kaset lama ini memiliki gagasan tersendiri mengenai tren kaset. Menurutnya, semakin tidak diproduksi, nilai gengsinya akan semakin bagus. “Seperti hukum jual menjual, semakin langka barangnya maka harganya bisa semakin bagus.” ujarnya sembari tertawa.

Mamat mengaku sejak empat tahun menjual kaset koleksinya, banyak orang yang berminat dan membeli. “Sebelum pakai kios ini, saya pajang koleksi kaset saya hanya beralaskan koran, ternyata respon masyarakat cukup bagus. Kaset saya banyak yang laku.” ungkap Mamat.

Tetapi yang disayangkan Mamat, banyak masyarakat suka dengan kaset namun alat pemutarnya tidak punya. “Iya itu masalahnya, kenapa orang beralih. Karena di tiap rumah mungkin juga tidak punya tape.”

Sedangkan salah satu pelanggan Mamat, Adi, mengungkapkan kalau dirinya tetap setia dengan kaset. Penggemar lagu-lagu Alm. Alda Risma ini lebih menyukai kaset ketimbang yang lainnya.

“Kalau kaset kan kualitas suaranya masih asli dan tidak ada yg diubah-ubah. Tidak seperti MP3 misalnya. Kaset juga lebih awet dari CD atau DVD. Bisa tahan lebih dari 20 tahun,” papar Adi.

Turun temurun

Semua koleksi kaset lama milik Mamat tidak hanya dikumpulkan oleh Mamat seorang. Sebagian kaset lama tersebut adalah milik kedua orang tua dan kakaknya yang juga gemar mendengarkan lagu.

“Ya, kaset-kaset koleksi ini turun temurun dari orang tua saya yang juga suka mengoleksi album penyanyi favorit mereka,” katanya.

Selera musik dalam satu keluarga yang berbeda pun, jadi memperkaya koleksi album kaset mereka. Mamat menambahkan, “Bapak saya suka keroncong, ibu saya suka pop, saya sendiri suka rock.. Jadi karena kami punya selera musik yang berbeda akhirnya koleksi album kaset kami beragam.”

Selain kaset, keluarga Mamat juga mengoleksi piringan hitam. Di rumahnya alat pemutar piringan hitam peninggalan orang tuanya masih sering dipakai untuk mendengarkan lagu dari piringan hitam koleksinya. (KSD)

(image source : http://ziyad1924.blogspot.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun