Universitas Pancasakti (UPS) Tegal kembali menjadi salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) penyelenggara Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan bagi Guru Tertentu Tahap 2 Tahun 2025. Kegiatan orientasi bagi para peserta resmi digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Kamis, 31 Juli 2025, dan diikuti oleh lebih dari seribu peserta dari berbagai penjuru tanah air.
Sebanyak 1.385 mahasiswa PPG tercatat mengikuti orientasi ini, terdiri dari delapan program studi berbeda. Dari jumlah tersebut, 85 orang merupakan peserta dari Program Studi Bahasa Indonesia, termasuk saya sendiri sebagai salah satu guru yang mendapat kesempatan untuk menjalani proses profesionalisasi ini.
Kegiatan orientasi diawali dengan sambutan dari Dr. Sutji Muljani, S.S., M.Hum., selaku Direktur Program PPG UPS. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan bahwa orientasi ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi bagian penting dari proses awal yang harus diikuti oleh seluruh peserta sebelum memasuki tahapan pembelajaran selanjutnya.
"Setelah melalui proses seleksi administrasi dan lapor diri, orientasi ini menjadi langkah awal peserta dalam memahami keseluruhan rangkaian PPG. Setelah kegiatan ini, para peserta akan langsung memasuki tahapan pembelajaran mandiri melalui platform Ruang GTK. Oleh karena itu, orientasi ini perlu diikuti dengan kesungguhan dan kesiapan," jelas Dr. Sutji dalam paparannya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga memperkenalkan para ketua program studi dari delapan prodi PPG yang ada di UPS. Salah satunya adalah Bapak Syamsul Anwar, M.Pd., Ketua Program Studi Bahasa Indonesia, yang akan menjadi koordinator sekaligus pendamping akademik bagi mahasiswa pada bidang studi yang saya ikuti ini.
Selanjutnya, orientasi resmi dibuka oleh Dr. Beni Habibi, Wakil Rektor II Universitas Pancasakti Tegal yang mewakili Rektor. Dalam sambutannya, Dr. Beni menyampaikan apresiasi atas semangat para guru yang telah berjuang hingga tahap ini, serta mendorong seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai proses pembelajaran yang penuh makna.
"PPG bukan sekadar syarat administratif untuk memperoleh sertifikasi, melainkan bagian dari proses transformasi seorang guru menjadi pendidik sejati. Maka, ikutilah seluruh prosesnya dengan niat yang tulus dan semangat untuk terus belajar," ujar Dr. Beni dalam pembukaan.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi orientasi dari tiga narasumber utama. Dr. Dewi Apriani membuka sesi dengan memberikan pemahaman dasar mengenai kebijakan dan arah pelaksanaan PPG. Beliau memaparkan landasan hukum PPG, visi dan misi program, serta kerangka standar guru profesional. Penjelasan beliau memberi gambaran utuh tentang posisi strategis PPG dalam sistem pendidikan nasional dan jenjang karir guru ke depan.