Sebagai bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, saya Karizal Tri Sabana, S.Pd. sebagai guru/wali kelas 6 di SD Negeri 1 Cintaratu mengadakan sebuah kegiatan pembelajaran inspiratif berbasis proyek yang melibatkan siswa dalam pembuatan karya seni ecoprint. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada seni tradisional, tetapi juga untuk memperkuat karakter pelajar sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan mendukung program Adiwiyata sekolah yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.
Ecoprint adalah sebuah teknik dalam karya seni dengan menggunakan pewarna alami untuk mencetak pola atau gambar pada kain dengan memanfaatkan daun, bunga, atau bahan alami lainnya. Proses pembuatan ecoprint ini tidak hanya melibatkan keterampilan artistik, tetapi juga memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menggunakan bahan-bahan alam secara bijaksana, mengurangi sampah, serta mengapresiasi keindahan alam.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diusung dalam Kurikulum Merdeka. Dalam hal mana siswa bukan hanya belajar tentang keterampilan baru, tetapi juga menggali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti keberagaman, gotong royong, dan kepedulian terhadap lingkungan. Proses pembuatan ecoprint memperkenalkan siswa pada keberagaman flora yang dapat dimanfaatkan dalam karya seni. Mereka belajar tentang beragam jenis tanaman yang dapat digunakan untuk pewarna alami dan bagaimana setiap bahan alam memiliki karakteristik unik yang memberikan pola dan warna berbeda pada kain. Siswa juga dilatih untuk bekerja dalam kelompok dalam mengumpulkan bahan alami, menyiapkan alat dan bahan, serta menciptakan karya seni, yang mengasah keterampilan kolaborasi dan menghargai ide satu sama lain.
Lebih dari itu, dalam kegiatan ini Pak Rizal juga mengajarkan siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui teknik ecoprint, siswa memahami bahwa pewarna alami yang digunakan dalam pembuatan ecoprint jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pewarna sintetis yang sering kali mencemari alam. Mereka diajarkan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan mengapresiasi pentingnya menjaga kelestarian alam.
Kegiatan pembuatan ecoprint ini juga mendukung implementasi program Adiwiyata Sekolah di SD Negeri 1 Cintaratu, yang dalam hal mana program tersebut bertujuan untuk membentuk budaya lingkungan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan di kalangan siswa dan seluruh warga sekolah. Program Adiwiyata mengajak sekolah untuk berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan melalui kegiatan yang menyadarkan siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Kegiatan ini mengajarkan kepada siswa bahwa kreativitas dan kesenian juga dapat dikolaborasikan secara langsung dan keberlanjutan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan tanaman lain, siswa dapat menghasilkan karya seni yang tidak hanya indah, tetapi juga ramah lingkungan.
Proses kegiatan ini dimulai dengan pembelajaran teori tentang pewarna alami dan jenis-jenis tanaman yang dapat digunakan. Kemudian, siswa mengumpulkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar sekolah dan lingkungan rumah mereka. Setelah itu, mereka mempersiapkan kain yang akan digunakan dan mengikuti langkah-langkah pembuatan ecoprint dengan bantuan instruksi dari saya sebagai guru/wali kelas mereka. teknik yang digunakan dalam pembuatan ecoprint ini adalah teknik pounding/pukul, setiap siswa bebas mengekspresikan kreativitasnya dengan membuat pola atau desain yang unik, menggunakan bahan-bahan alami yang sudah mereka kumpulkan.
Hasil dari kegiatan ini sangat mengesankan. Setiap siswa dapat menghasilkan karya seni yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai jual serta makna penting mengenai penghargaan terhadap alam. Karya-karya ecoprint ini kemudian dipajang dalam kegiatan pameran bazar sekolah, yang tidak hanya menjadi apresiasi atas kerja keras siswa, tetapi juga sebagai pengingat bagi seluruh warga sekolah tentang pentingnya mencintai alam dan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan. Sebagai guru/wa;i kelas 6, saya merasa kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berharga dan membuktikan bahwa pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dalam bentuk teori, tetapi juga melalui praktik yang melibatkan siswa secara langsung. Selain mengembangkan keterampilan seni, kegiatan ini juga membentuk karakter siswa yang lebih peduli terhadap lingkungan, sekaligus mendukung visi sekolah untuk menjadi sekolah yang berbudaya lingkungan melalui program Adiwiyata.