Mohon tunggu...
kariematul azzmi
kariematul azzmi Mohon Tunggu... UIN GUSDUR

tertarik di bidang media online

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Tari Sufi di Pekalongan, Dari Ritual hingga Pertunjukkan

5 Desember 2024   00:22 Diperbarui: 5 Desember 2024   01:07 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Perbedaan tari sufi dulu dan tari sufi sekarang (kontemporer)

Tari sufi ini berasal dari turki yang terkenal dengan gerakan berputar sebagai simbolisasi kedekatan dan penyatuan dengan tuhan. Tentunya tari ini memiliki sejarah panjang dan makna spiritual yang mendalam. Tidak dipungkiri juga bahwa tari sufi mengalami perubahan dan perkembangan sejak dulu hingga sekarang. Tari sufi tradisional biasanya dipertunjukkan oleh laki-laki namun pada tari sufi kontemporer tidak hanya ditarikan oleh pria melainkan wanita juga terlibat.selainitu, Ada beberapa perbedaan mulai dari gerakan, kostum, nilai budaya,dan juga fungsinya. Dulu gerakan tari sufi tradisional mengikuti pola tertentu seperti gerakan yang diajarkan kyai budi, tokoh sufi indonesia yang mengenalakan tarian ini di wilayah Magetan. Sedangkan gerakan tari sufi kontemporer lebih fleksibel dan tidak mengikuti pola tertentu, menyesuaikan dengan tempat pertunjukan dan jumlah penarinya. 

Pada kostum juga terdapat perbedaan, dulu kostum tari sufi menggunakan jubah hitam dan putih dan tidak menggunakan quff sebagai alas kaki. Sedangkan kostum tari sufi kontemporer lebih beragam, tidak memakai jubah hitam saja namun dapat juga berbentuk batik pring sedapur.
Nilai budaya dalam tari sufi dulu dan sekarang juga mengalami perkembangan, tari tradisional sufi dulu memiliki nilai-nilai budaya yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kesabaran dan kesederhanaan. Namun tari sufi kontemporer lebih kompleks mengenai nilai-nilai budayanya seperti kehidupan sehari-hari, religiusitas, toleransi dan kesadaran lingkungan. Dalam hal fungsi tari sufi juga mengalami perbedaan yang dulunya hanya bertujuan sebagai ekspresi estetis dan sebagai sarana ritual, meditasi, terapi dan media dzikir dan dakwah saja namun tari sufi kontemporer ini juga berkembang fungsinya sebagai media untuk kesadaran lingkungan dan persaudaraan.

Di pekalongan sendiri terdapat beberapa perbedaan anatara tari sufi dulu dan sekarang terutama dari perubahan musik yang memdadukan antara marawis dan gamelan. Tata busana yang digunakan tari sufi di pekalongan meliputi Sikke yang di beri motif batik, hirqa/ tunik baju atasan warna putih, tennur /rok yang lebar dan melingkar, celana kain putih, kaos kaki, syal batik. Perubahan tempat pertunjukan tari sufi  juga terjadi di pekalongan, yaitu tari sufi dapat ditampilkan di tempat terbuka maupun tertutup, biasanya di masjid, halaman rumah, lapangan gedung pertemuan, pondok pesantren.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun