Mohon tunggu...
Karina Ayuningtyas
Karina Ayuningtyas Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan

Seorang mahasiswi yang suka dan masih belajar untuk menulis tentang fakta dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim Ngapak Universitas Negeri Malang Gelar Webinar Nasional Kebudayaan

3 Agustus 2021   09:33 Diperbarui: 3 Agustus 2021   10:06 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta webinar nasional kebudayaan yang berasal dari mahasiswa dan masyarakat umum/Dokpri

Webinar yang diadakan oleh Tim pengabdian kepada masyarakat Ngapak UM ini mengangkat tema mengenai “Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Jurus Jitu dalam Penguatan Ekonomi” dilakukan secara daring pada Sabtu, 17 Juli 2021 melalui platform Zoom Meeting.

Kegiatan webinar ini merupakan salah bentuk kesadaran sebagai generasi milenial yang merasa budaya lokal di Indonesia semakin memudar. “Kegiatan webinar ini sebagai keberlanjutan pengabdian yang merupakan salah satu strategi kami guna meningkatkan kesadaran generasi milenial tentang kebudayaan” ujar Karina selaku ketua tim Ngapak UM.

Bapak Carlan S.Sn selaku Kasi Kebudayaan Dinporabudbar Kab. Banyumas menyampaikan materi tentang kebudayaan banyumas/Dokpri
Bapak Carlan S.Sn selaku Kasi Kebudayaan Dinporabudbar Kab. Banyumas menyampaikan materi tentang kebudayaan banyumas/Dokpri

Narasumber yang menjadi pembicara pada webinar nasional kebudayaan ini, yakni Kasi Kesenian Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Bapak Carlan S.Sn. Materi yang disampaikan oleh Pak Carlan terkait dengan kekayaan budaya Kabupaten Banyumas dimulai dari ritus, manuskrip, tradisi lisan, adat istiadat hingga cagar budaya. 

Harapannya dengan pemaparan yang diberikan oleh Pak Carlan dapat mengedukasi audience perihal kebudayaan Banyumasan. Pada kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa saja melainkan juga ada beberapa anggota komunitas lokal masyarakat Kabupaten Banyumas, warga Desa Kedunggede selaku mitra pengabdian, dan masyarakat umum yang turut bersemangat dalam melestarikan kebudayaan lokal. 

Pak Carlan juga memberikan apresiasi kepada tim penyelenggara webinar, “Saya sangat mendukung jika memang pengabdian ini memerlukan kolaborasi dengan dinas pariwisata” ujarnya.

Prof. Imam Mukhlis menyampaikan materi tentang strategi pengoptimalan potensi lokal/Dokpri
Prof. Imam Mukhlis menyampaikan materi tentang strategi pengoptimalan potensi lokal/Dokpri

Potensi budaya lokal yang dimiliki oleh Indonesia harus dioptimalkan guna mendorong penguatan ekonomi. Pada kegiatan webinar ini panitia juga mengundang narasumber yang luar biasa, Prof. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si selaku Guru Besar bidang Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

Paparan yang diberikan Pak Imam mengenai optimalisasi potensi lokal yang dimiliki oleh suatu daerah sehingga dapat memberikan kontribusi nyata pada perekonomian. Menurut Pak Imam generasi milenial merupakan ujung tombak perubahan. “Sebagai generasi milenial yang memiliki peranan sebagai agent of chance harusnya dapat memberikan kontribusi pada ekonomi kita melalui potensi lokal” jelasnya. 

Pak Imam juga menuturkan langkah yang harus kita kuatkan sebagai generasi penerus bangsa, “Kita harus sadar akan nilai-nilai gotong royong, persaudaraan, dan kekeluargaan yang menjadi jiwa bangsa dalam membentuk nilai kearifan lokal” ujarnya. 

Harapan dari tim penyelenggara dengan adanya webinar ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat khususnya generasi milenial untuk dapat mengoptimalkan potensi lokal guna mendukung perekonomian. “Kami sangat berharap materi yang telah dipaparkan kurang lebih 2 jam ini dapat diterima dengan baik oleh audience dan dapat diimplementasikan di daerah masing-masing” ujar Yongky sebagai moderator webinar nasional kebudayaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun