Mohon tunggu...
Karim Abdul Jabar
Karim Abdul Jabar Mohon Tunggu... -

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berharap Munculnya Pemimpin Muda di Indonesia

1 November 2017   12:34 Diperbarui: 1 November 2017   12:41 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres 2019 semakin dekat. Muncul nama-nama yang kemudian diprediksi akan bertarung untuk memperebutkan RI 1 dan RI 2. Nama-nama lama masih menghiasi ruang publik, seperti petahana Joko Widodo, Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, Hary Tanoe, dan Surya Paloh. Adapun nama-nama baru, seperti Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, AHY, Ridwan Kamil dan Tito Karnavian.

Spekulasi siapa yang maju ke Pilpres 2019 sudah digaungkan sejak jauh-jauh hari. Pro Jokowi sudah mendeklarasikan diri untuk mendukung petahana untuk melanjutkan pemerintahan. Di partai oposisi, Gerindra yang pada Pilpres sebelumnya kalah, sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali mengusung Prabowo Subianto.

Dalam waktu yang kian mepet,partai politik masih bisa mengotak-atik bakal calon pasangan capres dan cawapres. Lobby politik masih terjadi di mana-mana. Masih banyak kemungkinan dan sulit diprediksi siapa yang bersanding. Namun, saat ini, besar harapan saya untuk mengangkat pemimpin muda.

Jika kita mencoba untuk belajar dari sejarah, Indonesia pernah dipimpin oleh kalangan muda. Soekarno, presiden pertama RI menjabat saat usia 44 tahun. Wakilnya, Moh. Hatta di usia 43 tahun. Soeharto, menjabat presiden ketika usianya 46 tahun.

Secara psikologis, usia 40-59 tahun memiliki keterampilan/minat yang memadai di bidangnya, kemampuan/tenaga yang masih kuat dan kemauan kerja yang kuat, sehingga pada masa ini banyak ahli psikologi yang menyebut sebagai "generasi pemimpin". Sedangkan, usia 60 tahun ke atas biasanya akan menuju penyesuaian yang kurang baik dan motivasi mulai rendah.

Di kancah perpolitikan Indonesia, membangun karir politik tidak bisa secepat kilat. Jika kemampuan dan tenaga masih kuat ketika masih muda, tetapi itu semua dihalangi oleh mekanisme yang tidak memungkinkan pemimpin muda langsung mencuat ke tampuk pimpinan.

Akan tetapi, itu semua bisa saja didobrak oleh bakal calon pemimpin muda ketika ia mempunyai kepribadian yang cerdas, kepemimpinan tinggi, integritas, dan kemampuan-kemampuan individual lainnya.  Ia akan disorot ketika mampu menunjukkannya di depan publik dan pada akhirnya publik lah yang akan menentukan pilihan.

Bicara realistis, pemimpin muda rasanya sulit untuk langsung mencuat menjadi RI 1.  Saat ini, publik cenderung masih percaya pada nama-nama yang sudah lama berkutat di kancah perpolitikan Indonesia. Untuk RI 2, saya rasa kemungkinannya besar. Pemimpin muda bisa menjadi wakil dan mengerahkan kemampuannya untuk mampu mendorong dan mengawasi RI 1. Selain itu, pemimpin muda mampu belajar banyak dari pengalaman selama menjadi wakil.

Pemimpin muda juga bisa menjadi wakil dari generasi muda di pemerintahan. Darinya pula, generasi muda mampu belajar dan terpacu untuk berkembang, serta adanya sosok atau panutan yang memicu untuk berkontribusi memajukan bangsa dan negara.

Peta perpolitikan di Indonesia saat ini sangat dinamis. Bakal calon pemimpin muda selayaknya mampu mengorbitkan diri di tengah masyarakat. Dengan terus meningkatkan kemampuan-kemampuan individual dengan belajar dari mana saja, saya harap bakal calon pemimpin muda tersebut mampu lahir di Pilpres mendatang dan mampu berbuat banyak di kemudian hari.

Dengan munculnya para pemimpin muda saat ini dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan di Indonesia pada masa depan sudah berada pada jalur yang tepat. Selain itu, menjadi angin segar bagi terus berjalannya regenerasi pemimpin muda di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun