Mohon tunggu...
Karen Monica
Karen Monica Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Katolik Musi Charitas

Halo! Saya mahasiswa semester 6 yang memiliki banyak hobi :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tarif AS Mengancam: Strategi Indonesia Menghadapi Tekanan Ekonomi Global

17 April 2025   19:03 Diperbarui: 17 April 2025   19:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Latar Belakang Isu

Pada awal April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor baru sebagai bagian dari strategi "Reciprocal Tariffs." Langkah ini menaikkan tarif terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia, yang kini menghadapi tarif sebesar 32% untuk barang-barang yang masuk ke pasar AS. Namun, tarif ini ditangguhkan selama 90 hari, memberikan waktu bagi Indonesia untuk melakukan negosiasi dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Indonesia menghadapi tantangan ganda akibat kebijakan tarif AS dan pelemahan ekonomi China. Kebijakan tarif AS sebesar 32% dan proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,5% pada 2025 dan 4,2% pada 2026 diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pelemahan ekonomi China berpotensi memperlambat permintaan dari negara tersebut yang selama ini menjadi mitra dagang utama Indonesia.

Dampak terhadap Ekonomi Indonesia

Kenaikan tarif sebesar 32% berpotensi menurunkan daya saing produk Indonesia di pasar Amerika Serikat. Sektor-sektor seperti tekstil, alas kaki, elektronik, dan otomotif yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia ke AS dapat terdampak signifikan. Penurunan ekspor dari sektor-sektor ini tidak hanya memengaruhi pendapatan negara tetapi juga berisiko terhadap lapangan kerja dan investasi di dalam negeri.

Selain itu, berdasarkan proyeksi, pengenaan tarif ini diperkirakan dapat menggerus pertumbuhan ekspor Indonesia sekitar 2,83%, dan bahkan berpotensi menurunkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,05%. Selain dampak dari tarif AS, Indonesia juga harus menghadapi tantangan dari pelemahan ekonomi China yang diperkirakan akan berdampak pada sektor ekspor yang mengandalkan permintaan dari China.

Respons dan Strategi Pemerintah

Menanggapi situasi ini, Presiden Prabowo Subianto telah merumuskan tiga strategi utama:

  1. Perluasan Perdagangan: Meningkatkan volume impor dari AS, terutama di sektor energi, dengan rencana pembelian minyak mentah dan LPG senilai sekitar $10 miliar. Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dan menunjukkan itikad baik dalam negosiasi.
  2. Hilirisasi Industri: Mendorong pengembangan industri dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor, sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah. Ini juga untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional terhadap tekanan tarif luar negeri.
  3. Penguatan Konsumsi Domestik: Meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi produk lokal sebagai upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global.

Pemerintah juga telah membentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk merespons ancaman meningkatnya PHK akibat dampak negatif kebijakan tarif AS, serta untuk menjaga stabilitas ketenagakerjaan di dalam negeri.

Peran Dunia Usaha dan Masyarakat

Pemerintah Indonesia memilih pendekatan diplomatik daripada retaliasi dalam menghadapi kebijakan tarif AS. Langkah ini mencerminkan keinginan untuk menjaga hubungan dagang yang sehat dan menghindari eskalasi konflik perdagangan yang dapat merugikan kedua belah pihak. Selain itu, sektor swasta diharapkan dapat berperan aktif dengan meningkatkan efisiensi produksi, diversifikasi pasar ekspor, dan inovasi produk untuk mempertahankan daya saing di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun