Belajar dan Mengajar di Madrasah Anak-anak Saat Ramadan

BELASAN tahun yang lalu sewaktu masih aktif menjadi pemuda Masjid di daerah dimana saya dilahirkan, tinggal, dan dibesarkan. Bersama beberapa aktivis lainnya melaksanakan berbagai program kegiatan, salah satunya adalah Madrasah Diniyah Takmiliyah(MDT) buat anak-anak di sekitar pemukiman.

Ya, seperti pengajian anak-anak di gang-gang atau pemukiman pada umumnya yang mana kegiatan belajar mengajar ilmu agamanya dilaksanakan selepas salat Magrib. Bukan madrasah resmi, tidak berkurikulum, tanpa baju seragam, tak ada iuran wajib, dan sebagainya.

Meski demikian, kami tetap menyusun jadwal pelajaran setiap harinya, seperti iqro, hapalan surat Al-qur'an, ayat-ayat pilihan, bahas Arab dasar, bahasa Ingris dasar,  fiqih, seni, budaya dan lain-lain. Setiap hari Jum'at kegiatan belajar mengajar diliburkan dengan tetap menyarankan untuk tetap selalu mengaji atau menghapal ayat-ayat Al'qur'an di rumah atau di masjid. 

Kami juga melaksanakan kegiatan ulangan, pembagian rapor tahunan, tabungan anak, dan ekstrakurikuler yaitu tadabur alam dengan mengajak anak-anak berwisata dalam rangka merenungi alam ciptaan Illahi. Di sana juga melakukan permainan, out bond, dan makan bersama.

Dilaksanakan  belajar mengajar secara sederhana sesuai ilmu yang kami miliki, para sumber daya manusia (sdm) yang berprinsip berjuang di jalan Allah (fii sabilillah), mengelola dan mengajar madrasah tanpa pamrih.

Kami bukan dari kalangan berada, rata-rata berpendidikan SMA, bahkan ada yang SMP, hanya satu atau dua orang yang kuliah atau berpendidikan pesantren. Kami mengelola dan mengajar sekaligus sebagai tempat berlajar juga dalam menimba ilmu agama dengan membuat jadwal belajar untuk kami yang gurunya adalah para ustadz-ustadz lokal yang mumpuni.

Kalau pun ada orang tua yang perhatian dan kerap memeberi donasi untuk keberlangsungan madrasah atau program magrib mengaji, itu adalah bonus yang kami dapatkan meski tidak terlalu rutin. Sesekali membuat proposal kepada warga sekitar yang kehidupan ekonominya berkecukupan, mengajukan dana untuk perbaikan bangunan madrasah, penyedian bangku, alat tulis kantor (ATK) dan program kegiatan.

Beberapa tahun kemudian, madrasah kami akhirnya mendapat nomor registrasi dan tercatat di Kementrian Agama sebagai salah satu MDT serta masuk dalam forum Kelompok Kerja Diniyah Takmilyah di kecamatan setempat.

Pelajaran Berpuasa 

Setiap memasuki bulan Ramadan kegiatan madrasah lebih semarak dan bervariatif, waktu mengajarnya  digeser sehabis salat Ashar. Selain belajar sesuai jadwal pelajaran seperti biasa, kami menambah dengan kegiatan ta'jil bersama, pembagian sembako menjelang lebaran, dan pencairan uang tabungan anak-anak.