Masyarakat Kota Perlu Belajar Menjaga Kebugaran Tubuh ke Desa

Desa merupakan suatu wilayah yang sangat asri dan memiliki lingkungan yang sangat sehat. Hal ini dikarenakan udara dan lingkungan di desa jauh lebih sehat jika dibandingkan  lingkungan perkotaan. Jika cerobang asap pabrik, kepulan asap kendaraan bermotor merupakan hal yang lumrah menjadi salah satu penyumbang  polusi udara terbesar di kota, tentu lingkungan di Desa akan jauh dari pada hal-hal seperti itu, hal ini dikarenakan jumlah pengguna kendaraan di desa sangat minim bahkan jumlah industri di desa hampir dipastikan tidak ada, jika adapun jumlahnya sangat sedikit.

Namun demikian baik masyarakat kota maupun  masyarakat desa  semuanya memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kesehatannya, karena faktanya jumlah orang sakit baik yang berasal dari kota maupun desa sama banyaknya. Sengaja saya beri judul pada tulisan ini "Masyarakat Kota Perlu Belajar Manjaga Kebugaran Tubuh ke Desa,"

Hal ini berdasarkan beberapa pengalaman nyata baik yang dialami sendiri maupun oleh orang lain, bahwa banyak masyarakat desa yang kebanyakan ekstra kerja keras setiap harinya namun mereka selalu mampu menjaga kebugarannya. Padahal jika kita bandingkan fasilitas olahraga maupun pasilitas kesehatan tentu masih jauh tertinggal dengan masyarakat kota.

Meski saat ini tinggal di Desa namun penulis sendiri pernah tinggal di kota, bahkan pernah diakui sebagai penduduk resmi Jakarta karena sekitar tahun 2008 penulis sudah memiliki KTP DKI Jakarta. Wilayah Jakarta meski padat dengan bangunan-bangunan megah, namun untuk dapat berolahraga di kota ini tidaklah sulit, hal ini karena fasilitas olahragapun tersebar dimana-mana. Begitu pula untuk berbagai makanan bergizi seperti sayur, buah-buahan dan makanan sehat lainnya di tempat ini sangat melimpah. 

Namun pertama kali penulis mengalami wasir , sering merasakan badan pegal itu dirasakan saat penulis ada di Jakarta. Tentu hal ini bukan salah tempatnya namun disebabkan oleh kebiasaan dan pola hidup penulis yang salah. Jika sebelum di Jakarta hampir setiap pagi penulis jalan kaki sekitar 4 KM untuk berangkat sekolah, tapi saat di Jakarta penulis lebih senang naik angkot. Adapun penyakit wasir penulis alami karena selama di Jakarta penulis kerjanya hanya duduk di depan komputer sementara kebutuhan serat tidak diimbangi karena jarang mengkonsumsi sayur dan buah, bahkan untuk kebutuhan air putih 8 gelas seharipun kesibukan sering membuat kita melupakannya.

Cara Menjaga Kebugaran Tubuh Terbaik Masyarakat Desa yang Jarang disadari

Dokumentasi Pribadi

Penulis punya seorang kakek yang sejak muda sangat bekerja keras, memikul diatas 70 Kg, mencangkul dari pagi sampai hampir mendekati waktu maghrib adalah suatu aktivitas yang biasa bagi sebagian besar masyarakat pedesaan. Bahkan setelah penulis menikah pada malam hari tak jarang menjumpai mertua tidak ada di rumah karena sedang bekerja di kebun baik aktivitas nyiram bawang atau lainnya, padahal siang hari aktivitas pekerjaan berat beliau lakukan.

Meski pekerjaan mereka sangat berat, menguras tenaga bahkan ada yang sampai berkawankan angin malam nyatanya tubuh mereka selalu bugar dan selalu siap bekerja setiap harinya. Tidak ada istilah libur dalam kamus mereka. Kakek yang usianya hampir mendekati kepala tujuhpun jika suruh istirahat tidak mau, karena menurut beliau akan sangat terasa jenuh jika mereka berdiam diri apalagi tanpa mengeluarkan keringat dari dalam tubuhnya, itu akan sangat membuat badan terasa tidak nyaman. 

Aktivitas fisik sampai mengeluarkan keringat ternyata sangat penting bagi mereka, itu adalah salah satu alasan mengapa tubuh mereka selalu bugar dan senantiasa siap untuk dipakai bekerja keras. Sekeras apapun pekerjaan yang dilakukan, tak peduli sepanas apapun sinar matahari yang menyengat menemani aktivitas mereka nyatanya pekerjaan bagi mereka adalah sebuah hobi,kebutuhan, bahkan hiburan. Sehinggan mengerjakannya tak ada kejenuhan apalagi mengerjakan dengan setengah hati, dan beban. Semua aktivitas pekerjaan mereka lalui dengan sangat senang dan gembira.

Geliga Krim Kawan Para Pekerja Keras Atasi Pegal

Dokumentasi Pribadi

Badan pegal-pegal setelah aktivitas bahkan setelah libur beraktivitas sering saya dengar sejak kecil, baik dari ayah dan kakek yang sama-sama petani, bahkan dari ibu dan nenek yang juga senantiasa membantu suaminya di kebun. Badan yang terasa pegal akan sangat membuat produktivitas kerja kita terganggu, jika aktivitas kita terganggu tentu kualitas hidup yang lebih baikpun tidak bisa dikejar dengan mudah.