Mohon tunggu...
Asmuddin
Asmuddin Mohon Tunggu... Administrasi - PENIKMAT SENJA, SEPI DI ANTARA KERIUHAN, TINGGAL DIPINGGIRAN KOTA

Hanya coretan tentang keresahan yang (mungkin) tak punya arti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TK Nurul Ilmi: Menyulap Perumahan Menjadi Ruang Kelas PAUD

26 Juli 2019   15:40 Diperbarui: 26 Juli 2019   15:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TK Nurul Ilmi (Sumber : Referensi.data.kemdikbud.go.id)

Ketika kita berkunjung ke Kab. Pinrang, tepatnya di Kaboe - Tiroang Kec. Tiroang, sekitar kurang lebih 10 kilo meter dari kota Pinrang ke arah Sidenreng Kab. Sidrap. Di antara persawahan dan rumah penduduk, kita akan mendapatkan sebuah gedung perumahan yang kelihatannya sudah lama tidak terpakai dan kurang terpelihara. Tapi jangan salah, gedung yang nampak kusam ini adalah ruang belajar PAUD yang di kelola oleh Taman Kanak-kanak (TK) Nurul Ilmi. 

Sejak beberapa tahun lalu, satuan PAUD yang hanya di kelola oleh 2 orang Pendidik dan Tenaga Kependidikan ini menempati bekas perumahan sekolah yang tidak lagi digunakan. Jangan tanya persoalan luas lahan dan sarana prasarana lainnya, dengan hanya menempati luas lahan sekitar 50 m2 dan tanpa halaman yang memadai, tentunya sangat jauh dari standar luas lahan yang dipersyaratkan untuk sebuah satuan PAUD. 

nurul-ilmi3-5d3abaa40d82307c0067e7e2.jpg
nurul-ilmi3-5d3abaa40d82307c0067e7e2.jpg

APE TK Nurul Ilmi (Sumber : dokumen pribadi)

Berdiri sejak tahun 2004, awalnya TK Nurul Ilmi adalah TK satu atap, namun dengan adanya regulasi yang mengharuskan bahwa pengelolaan satuan PAUD tidak boleh lagi satu atap pengelolaan dengan satuan pendidikan dasar, maka sejak tahun 2017 Ibu Masni selaku Kepala Sekola dan Ibu Satriani yang mendampinginya sebagai guru menyulap perumahan tak terpakai ini menjadi ruang belajar anak. 

Untuk tahun ajaran 2019 s.d 2020, TK Nurul Ilmi melayani anak usia dini sebanyak 16 warga belajar dengan rentang usia dominan 4 - 6 tahun. Anak-anak sebanyak ini menghabiskan waktu belajar dan bermainnya di ruang belajar yang seadanya, tanpa halaman bermain yang cukup. APE yang harusnya outdor seperti ayunan, jungkit-jungkit dan lainnya disimpan dalam ruangan untuk menyiasati keterbatasan halaman bermain. 

Meski dalam suasana yang serba minim, jangan tanyakan ke mereka terkait semangatnya untuk akreditasi, ditengah keterbatasan pada semua hal yang menjadi standar akreditasi, Bu Masni dan rekannya tetap melakukan persiapan. Beberapa dokumen bukti implementasi setiap butir, mulai dari Standar Satu sampai Standar Delapan bahkan sudah di upload ke Sispena untuk EDS PA sebagai tahap awal pelaksanaan akreditasi. 

Catatan : Tulisan dengan judul yang sama juga sudah dimuat di www.bppauddikmas-sulsel.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun