Mohon tunggu...
Harie Diningrat
Harie Diningrat Mohon Tunggu... -

saya adalah pria yang diciptakan oleh Allah,,untuk beribadah kepadanya,mengerjakan yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia Mencari Muka (3M)

30 November 2014   11:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika saja ada undang-undang yang menentukan bahwasannya setiap orang dilarang untuk cari muka. Pasti sudah sangat banyak manusia melanggar undang-undang itu. Kontan saja, hal ini adalah salah satu sikap yang paling sering kita jumpai. Di Kantor, di masyarakat umum atau dimanapun, pasti kita menjumpai hal-hal seperti ini. Memang hal ini seolah sangat wajar, Bahkan sangat manusiawi. Tetapi seandainya setiap manusia selalu berpikir akan pujian, maka akan ada kehancuran. Lalu bagaimana logikanya? Mungkin itu pertanyaan anda sekarang. Saya banyak menyadari, setiap guru semisal, pasti akan memiliki murid kesayangan. Dan hal itu dilahirkan dari sikap santun sang murid, atau mungkin sikap pura pura santun dari sang murid. Yah, hal ini kebanyakan terjadi begitu saja, entah karena tabiat atau entah hanya ingin mendapat pujian saja, bahkan adapula yang bertujuan uang semata.

Pada muara pujian atau uanglah semuanya berasal. Dan akan lahirlah para persona yang rela disebut munafik, dengan mengangguk didepan atasan dan membangkang di belakangnya. Lalu siapa yang bersalah? Bagi sebagian orang mungkin akan menyalahkan orang-orang yang selalu mencari perhatian. Tapi bagi saya, yang salah adalah sang pemimpin, karena tidak dapat melihat dunia dengan objektif. Bagi dunia pendidikan, yang salah adalah sang guru, yang tidak dapat menilai kemampuan sang murid dengan sungguh-sungguh. Namun, saya juga tidak sepenuhnya benar, dengan berpendapat seperti itu. Bisa jadi sistem yang salah atau sisi yang lain yang salah. Tergantung dari sudut mana kita memandang.

Berbicara masalah diatas, saya pribadi sangat muak. Yah, jujur saja, saya muak dengan kebohongan-kebohongan yang saya tahu. Saya bukan mau menjadi sang pahlawan, untuk apa? Untuk mencari pujian dan uang. Tidak!! Saya hanya muak dan akan mendapatkan satu ganjaran dosa mungkin, ketika saya berpapasan dengan sikap semacam itu. Karena akan menimbulkan berbagai asumsi bagi saya. Dan pastinya yang akan timbul adalah asumsi yang negatif. Lalu, saya sempat bertanya, mengapa selalu ada manusia munafik seperti itu? Namun justru karena diciptakannya manusia semacam itu, kita akan menjadi lebih pintar untuk introspeksi diri dan mulai belajar membenahi.

Saya juga mungkin hanya bisa diam dan akhirnya mencurahkan segala unek unek saya pada tulisan ini. Dengan sikap seperti ini, pasti saja ada asumsi negatif kepada diri saya. Dan itulah yang dinamakan kewajaran kehidupan manusia. Karena manusia akan saling salah menyalahkan dan saling hujat. Dan mari kita sudahi saja semuanya. Keikhlasan adalah jawaban dari setiap kekesalan yang ada. Semoga semuanya bisa berubah. Dan hanya pada Allah saja kita selalu mencari perhatian. Bahkan sebisa mungkin tak pernah terlihat oleh manusia lain. Karena semua perhatian yang kita tuju adalah bersumber dari yang paling Maha. Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun