Mohon tunggu...
kania milka
kania milka Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa s1 antropologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Vaksinasi Pemerintah pada Masyarakat dalam Perspektif Struktural Fungsional Talcott Parsons

30 November 2022   01:46 Diperbarui: 30 November 2022   01:53 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(World Health Organization, 2020) bahwa virus covid-19 ini bisa menyebar dengan berberapa cara, yang pertama penyebaran melalui kontak dan droplet. Penyebaran melalui kontak dan droplet terjadi melalui sekresi seperti air liur yang keluar saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, ataupun berbicara. 

Kedua penyebaran melalui udara, transmisi melalui udara merupakan penyebaran yang disebabkan oleh penyebaran droplet nuclei (aerosol) yang melayang di udara dan bergerak hingga jarak yang jauh. 

Doremalen (2020 dalam World Health Organization, 2020) menjelaskan bahwa Salah satu penelitian eksperimental yang menghasilkan sampel aerosol infeksius menggunakan nebulisator jet berdaya tinggi dalam kondisi laboratorium yang terkontrol menemukan adanya RNA virus SARS-CoV-2 di dalam aerosol pada sampel udara yang bertahan hingga 3 jam. 

Dapat diartikan bahwa virus covid-19 ini dapat menyebar melalui udara berupa senyawa aerosol yang akan bertahan selama 3 jam di udara. Ketiga penyebaran melalui fomit atau permukaan yang mana droplet tertempel pada permukaan benda sehingga terbentuk permukaan yang terkontamnasi. Virus yang hidup di permukaan benda dapat tinggal selama berberapa jam hingga berhari-hari tergantung dari suhu dan kelembaban.

Orang yang terinfeksi virus covid-19 dapat dikategorisasikan menjadi dua, yaitu orang tanpa gejala dan orang dengan gejala. Dijelaskan dalam (Sheikhi et al., 2020) coronavirus menyebabkan penyakit pernafaasan dan gejalanya sendiri seputar kesehatan pernafasan. Gejala utama covid-19 ini sendiri bisa sangat ringan hingga parah dari hal yang ringan seperti batuk ataupun demam dan yang parah seperti sesak nafas. 

Tanda dan gejala dari covid-19 sendiri akan timbul 2 hingga 14 hari setelah terinfeksi. Berberapa gejala orang yang terinfeksi virus covid-19 ini seperti panas, batuk, sesak nafas, kecapekan, nyeri, flu, tengggorokan kering, sakit kepala, diare, muntah, kehilangan fungsi indra perasa ataupun penciuman. 

Tosepu et al., (2020, dalam Putri, 2020) menjelsakan bahwa pada orang yang terpapapar covid-19 dengan kasus yang parah, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian. Dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut bahwa kita sebagai manusia jangan pernah menganggap ringan permasalahan ini, dan selalu taati protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran virus covid-19 ini.

Vaksinasi dalam perspektif struktural fungsional Talcott Parson

Talcott Parsons adalah anak dari pasangan Edward Parsons dan Mary Augusta Parsons. Talcott Parsons lahir pada tanggal 13 Desember 1902 di Colorado dan tutup usia pada tahun 1979 di Munchen. Pemikiran-pemikiran Talcott Parsons terkenal dengan teori fungsionalisme struktural. Pada pendekatan ini melihat bahwa masyarakat sebagai suatu sistem yang tersatukan secara fungsional ke dalam bentuk ekuilibrium. Asumsi-asumsi Talcoltt Parsons :

  • Masyarakat merupakann suatu sistem yang saling berkaitan dengan lainnya.
  • Hubungan pengaruh-mempengaruhi antar bagian bersifat timbal balik.
  • Sistem sosial selalu mengarah pada bentuk ekuilibrium yang sifatnya dinamis.
  • Sistem sosial selalu menuju arah integrasi walaupun terjadi ketegangan, disfungsi, dan penyimpangan.
  • Perubahan-perubahan sosial terjadi secara bertahap.
  • Kesepakatan atau konsensus antar seluruh anggota masyarakat mengenai nilai-nilai dan norma-norma menjadi faktor penting dalam integrasi sistem sosial.

Menurut Parsons bahwa tindakan manusia itu sifatnya sukarela atau voluntaristik tanpa mengesampingkan nilai-nilai dan norma-norma. Tindakan manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan alat yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut juga tidak lepas dengan lingkungan dan kondisi sekitar serta dikendalikan oleh nilai-nilai dan norma-norma.

Parsons juga menjelaskan konsep-konsep imperatif fungsional dengan tujuan supaya dapat bertahan. Hal tersebut lebih terkenal dengan sebutan AGIL singkatan dari Adaptation, Goal attainment, Integration, Latency.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun