Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ngadugdag, Kenangan Berjuang Menggapai Mimpi

4 Juli 2020   19:07 Diperbarui: 4 Juli 2020   20:25 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika tahun 1980 saya lulus SMP, di tempat kami yang berjarak 24 km dari Pusat Kota Bandung, belum terdapat SMA Negeri. Juga belum ada STM, SMEA atau sekolah negeri lain yang setingkat. Oleh karena itulah, untuk bisa melanjutkan ke sekolah negeri kami harus memilih sekolah yang ada di Kota Bandung.

Saya dengan teman-teman satu angkatan sebanyak 25 orang diterima di SMA Negeri 11 Bandung setelah lulus testing (seleksi) tertulis. Dari keseluruhan yang diterima sekitar 250 orang, kami menjadi rombongan terbanyak dari sebuah SMP yang diterima di sekolah itu.

Sejak itulah setiap hari dari senin sampai sabtu saya harus menempuh perjalanan 20 km dengan menumpang angkutan Bis untuk bisa sampai ke sekolah. Ngadugdag, itulah istilah untuk mereka yang pergi pulang ke sekolah atau tempat kerja yang jaraknya cukup jauh. Beberapa teman yang lebih beruntung karena berasal dari keluarga mampu, bisa ngekost di dekat sekolah.

Saya menjalani aktifitas ngadugdag dari rumah ke kota Bandung hampir 10 tahun. Hal ini karena setelah ngadugdag ke sekolah berlanjut saat kuliah dan tahun-tahun pertama bekerja setelah lulus kuliah.

Ada banyak kenangan yang masih tersimpan dalam memori tentang suka duka ngadugdag ini.


Bis superior dan bis lobur

Jangan keliru, disebut superior bukan karena mewah. Superior hanya bis tua keluaran tahun 60-an, tentu saja tanpa AC. Superior ini adalah sebutan untuk bis karena di bagian samping kepala bis tertulis kata superior itu. Kami tidak sampai tahu apa merk dari bis itu. Apakah Ford, bisa juga Dodge. Bis masa itu umumnya mempunyai "hulu" (kepala) tempat terletaknya mesin bis.

Selain bis superior ada jenis bis lain yang dikenal dengan sebutan Lobur. Bis ini tanpa kepala, seperti bis sekarang, tapi tidak panjang dengan bodi bulat kekar. Karena itulah di daerah kami ada kue lobur (semacan kue pancong) karena bentuknya mirip bis lobur.

Kue lobur ini kalau dimakan semeg (membuat cepat kenyang), tapi seringkali menyebabkan kabuhulan (susah ditelan sehingga nyangkut di kerongkongan). Oleh karena itu kalau makan kue lobur harus siap-siap air minum.


Genk Melati

Genk melati adalah ledekan dari kawan-kawan sekolah kepada kami saat bubaran sekolah, terutama saat menunggu angkutan yang biasa dipakai untuk pulang ke rumah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun