Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sabilulungan Membangun Kabupaten Bandung "Manggung jeung Nanjung"

4 Juni 2020   01:24 Diperbarui: 4 Juni 2020   21:53 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, tidak menjadikan kemajuan kota Soreang sebagai prioritas, adalah sebuah pilihan cerdas. Dengan begitu lebih banyak energi yang bisa dicurahkan untuk pemerataan pembangunan. Hari ini masyarakat bisa menikmati sarana kesehatan semacam puskesmas yang sangat representatif di semua wilayah. Betonisasi jalan kabupaten dan jalan desa terus merambah sampai ke pelosok. Jalan adalah urat nadi perekonomian.

Kab. Bandung juga akhirnya mampu menjadikan isu Citarum menjadi isu nasional, menarik hati Presiden Jokowi untuk melihat dan memahami kondisi Citarum yang sesungguhnya, yang kemudian melahirkan Program Nasional yang bertajuk "Citarum Harum" dengan besaran anggaran yang bahkan lebih besar dari besaran APBD.

Tidak cukup besarnya angka RAPBD, dengan dominasi yang sangat besar dari DAU dan DAK, telah disiasati dengan cerdas oleh Pemerintah Kab. Bandung dengan mengangkat jargon Sabilulungan.

Sabilulungan yang merupakan Tema Kampanye Bupati saat ini sejak periode pertama dan terus dipertahankan pada kampanye pilbub periode kedua, terbukti menjadi senjata ampuh dalam menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam pembangunan khususnya sektor-sektor dengan anggaran yang terbatas.

Sabilulungan adalah falsafah masyarakat sunda. Gotong royong bahu membahu seiya sekata. Menafikan pamrih dan mengedepankan tujuan bersama. Semua berperan sesuai kemampuan yang dimilikinya baik itu berupa materi, pengetahuan dan juga tenaga.

Pandemi covid-19 sudah pasti akan menyisakan PR besar bagi masyarakat dan pemerintah Kab. Bandung, untuk bisa bangkit dengan cepat dari keterpurukan. Di luar itu, banyak PR lainnya akan tetap menanti. Namun tantangan khusus akan menghadang masyarakat Kab. Bandung. Tahun 2020 ini kepemimpinan Bupati dan Wakilnya akan berakhir. Pilkada di depan mata.

Pilkada sendiri bukanlah sebuah agenda yang mengkhawatirkan. Pengalaman menunjukkan, pilkada di Kab. Bandung selalu berjalan dengan aman dan kondusif. Netralitas birokrasi dalam pilkada telah teruji. Terbukti dalam 3 kali pilkada langsung, ASN dan keluarganya tidak menjadi lumbung suara bagi pemenang Pilkada. Pemenang Pilkada Kab. Bandung adalah yang bisa lebih banyak memenangkan hati rakyat kebanyakan.

Tantangannya adalah bagaimana pilkada yang akan datang dapat menghasilkan kepemimpinan yang kuat dengan visi misi yang briliyan. Pemimpin yang mampu membayar hati rakyat dengan kerja keras. Pemimpin yang berjuang make manah (dengan hati). Pemimpin yang bisa membawa Kab. Bandung "manggung jeung nanjung" (maju dan terpandang).

Sejauh ini Kab. Bandung sudah mempunyai 25 Bupati dalam 379 tahun usianya. Masyarakat Kab. Bandung adalah masyarakat yang menjunjung tinggi pluralisme. Bisa menerima "orang luar" Jawa Barat menjadi bupati. Juga 50 tahun dipimpin tentara, baru kemudian bupati ke 25 (yang sekarang menjabat 2 periode) muncul dari kalangan sipil dan generasi muda.

Yang belum adalah dari kaum perempuan.  Bertepatan dengan usianya yang ke 380, alangkah indahnya jika pada Hari Kartini tahun depan Kartini lah yang memimpin upacaranya.

Adakah Kartini Kab. Bandung yang berani tampil dan mampu memimpin masyarakat Kab. Bandung sebagai Bupati ?


Salam Sabilulungan

Kang Win, dari perantauan,  Juni 4, 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun