25 tahun yang lalu, saya mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari kantor, naik beberapa tingkat sekaligus. Itu adalah kenaikan pangkat terakhir yang saya alami dalam pekerjaan profesional.
Pemberian kenaikan pangkat luar biasa diberikan sebagai konpensasi atas pilihan saya resign, ketika diminta memilih antara tetap berkarir di anak perusahaan atau kembali ke kantor pusat.
Hari ini saya kembali merasakan bahagianya kenaikan pangkat. Bukan karena dapat kenaikan pangkat dari kantor, karena sudah lebih dari sepuluh tahun berhenti dari kerja kantoran, menjadi “pengangguran profesional”.
Lalu darimana saya dapat kenaikan pangkat lagi. Beberapa saat yang lalu saya buka profil saya di kompasiana, ternyata pangkat saya sudah naik jadi “junior”. Jadi dari Kompasiana saya dapat kenaikan pangkat.
Bagi saya ini adalah “sesuatu” (meminjam judul lagunya Syahrini). Menjadi sesuatu, karena bagi saya yang baru kelas TK dalam dunia tulis menulis, kenaikan pangkat menjadi junior dalam waktu 1 ½ bulan sejak tayang artikel pertama, adalah sebuah pencapaian luar biasa.
Kalo tulisan ini sedikit pamer rekam jejak kompasiana saya selama kurun waktu 1 ½ bulan itu, bukan dimaksudkan untuk menyombongkan diri. Lagi pula apa yang mau disombongkan jumlah artikel saja baru mencapai 47 atau rata-rata 1 artikel per hari.
Jadi pamer saya ini, sekedar untuk membagi kebahagiaan, kepada para pembaca, khususnya sahabat-sahabat kompasianer.
Dengan status sebagai “pengangguran”, saya jadi punya cukup waktu untuk menelisik kembali semua artikel saya yang sudah tayang di kompasiana.
Artikel pertama tayang di kompasiana pertama kali tanggal 16 April 2020. Tulisan sebetulnya saya dedikasikan kepada anak pertama dan ketiga saya yang pada tanggal itu berulang tahun ysng ke 26 dan 20.
Saat mau tayang, sejatinya saya belum terlalu paham dengan kategorisasi artikel. Saya masih ingat, saya pilih kategori sosbud. Saat tayang ternyata “mimin” merubah kategorinya menjadi puisi. Maka jadilah artikel yang berjudul “milangkala” itu sebagai puisi pertama yang pernah saya tulis selama perjalanan hidup saya.
Maka sepatutnya saya berterima kasih kepada kompasiana yang telah membuat saya jadi “penulis” puisi. Dan saya jadi ketagihan dibuatnya. Ada 12 puisi dan 1 cerpen saya yang tayang dari total 47 tulisan.
